Kurban Idul Adha Dewi Perssik Bermasalah, Mediasi dengan Pak RT Gagal

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Niat Dewi Perssik hanya ingin melakukan kurban Idul Adha untuk warga sekitar tempat tinggalnya, namun tahun 2023 ini niat kurbannya malah berujung masalah dengan Pak RT setempat. Dalam mediasi yang dilakukan secara kekeluargaan, Dewi Perssik dipertemukan bersama Pak RT dan juga Ustadz yang terlibat untuk menyelesaikan masalah kurban Idul Adha tersebut. Namun sayangnya mediasi tidak menemukan titik terang, Dewi Perssik maupun Pak RT sama-sama mengklaim tidak bersalah untuk masalah kurban Idul Adha yang hebohkan warga sekitar tempat tinggalnya itu. "Yang menjadi miss dalam masalah ini adalah tidak adanya komunikasi antara Pak Ustadz dan Pak RT, dan saya kecewa atas sikap Pak RT kepada ART dan asisten saya," ungkap Dewi Perssik, pasca mediasi, dilansir dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (30/6/2023). Dewi menjelaskan yang membuat dia paling kecewa adalah niat baiknya justru ditanggapi oleh Pak RT dengan tidak bijak. Seperti yang dia ucapkan sebelumnya, niatnya hanya ingin berkurban untuk masyarakat sekitar tempat tinggalnya. "Sapi yang saya kurbankan ini bukan untuk saya atau orang lain di luar masyarakat sini, ini murni memang untuk masyarakat sekitar sini, bahkan tidak ada kaitannya dengan unsur politik, karena saya sudah melakukannya selama lima tahun ini," beber Dewi. Selama lima tahun tinggal di kawasan Lebak Bulus, Jakarta ini Dewi juga mengaku bukan hanya melakukan kurban setiap Idul Adha, namun juga pernah menyumbang sembako kepada warga sekitar, dan itu dia lakukan pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19. Saat itu Dewi juga mengaku kecewa dengan sikap Pak RT, pasalnya sembako yang dia sumbangkan itu ternyata tidak dibagikan secara keseluruhan kepada warga sekitar. Informasi itu dia terima dari banyaknya warga yang mengeluhkan kepadanya, jika mereka tidak mendapatkan sembako yang Dewi bagi-bagikan itu. Sejak itu, Dewi memilih melakukan sumbangan secara door to door, langsung kepada warga yang membutuhkan dengan dibantu oleh Pak Ustadz. Memang dikatakan Dewi, dia tidak menyebutkan alamat rumahnya kepada penjual sapi kurban yang dia beli dari Brebes ini. Hal itu bukan karena dia tak mau rumahnya kotor karena sapi kurban tersebut, namun karena memang sejak awal niatnya sapi tersebut untuk masyarakat sekitar. Dalam hal ini, Dewi menyerahkan tanggung jawab penerima sapi itu kepada Pak Ustadz. Karena itu dalam penjelasannya kepada penjual sapi agar sapi tersebut diantar ke masjid di belakang rumahnya. "Saya bilang nanti ada Pak Ustadz yang menerima di sana, baru nanti sapi itu akan diambil dan dibawa ke tukang jagal untuk dipotong," bilang Dewi. Mengapa sapi itu tidak dipotong di sana saja, hal itu kata Dewi karena menurut Pak Ustadz, ada biaya yang harus dikeluarkan untuk upah potong itu. "Pak Ustadz bilang setidaknya biayanya sekitar 750 ribu - 1 juta, karena itu saya bilang biar sapinya dipotong di tempat teman saya saja, baru nanti tinggal diberikan kepada warga yang membutuhkan," terang Dewi. Namun Pak RT kurang senang dengan keputusan Dewi itu, hingga akhirnya dia menjadi emosional dan membentak ART serta asisten Dewi Perssik. Bahkan saat mediasi berlangsung Pak RT juga membentak-bentak Dewi, karena itu Dewi tampak sangat kecewa sekali. "Mediasi itu tidak ada solusi, Pak RT bentak-bentak saya, malah bawa-bawa ras, wajar saya jadi emosi, dan menjadi marah," ungkap Dewi. (Adelina). ***

Leave a comment