Kades Sepantai Bantah Lakukan Politik Adu Domba Masyarakat

29 April 2024 11:04 WIB
Ratusan warga Desa Sepantai unjuk rasa di kantor DPRD Sambas, Kamis (25/4/2024). (Insidepontianak.com/Nia))

SAMBAS, insidepontianak.com - Kepala Desa Sepantai, Hidayat berikan klarifikasi terkait tuduhan politik adu domba dan berpihak kepada perusahaan, dialamatkan kepadanya, oleh sekelompok warga, yang menggelar unjuk rasa di kantor DPRD Sambas, pada Kamis (25/4/2024)

Hidayat mengatakan, bahwa ia tidak pernah melakukan politik adu domba yang memecah belah masyarakat di desa yang ia pimpin.

“Menurut saya tidak ada lah politik adu domba di masyarakat yang saya lakukan," ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa lingkungan masyarakat Desa Sepantai sangat harmonis, sehingga tidak mungkin ia merusak hal tersebut.

“Tidak ada gesekan, di masyarakat tetap aman damai tidak ada yang saling ganggu,” katanya.

Ia menilai demo yang dilakukan oleh sekelompok warga di gedung DPRD Sambas yang menuntutnya mundur dari jabatan, dengan tuduhan memecah belah persatauan, tidaklah benar.

Namun, ia menghormati hak warga yang menggelar demonstrasi dan menyampaikan pendapatnya di gedung rakyat.

“Terkait aksi unjuk rasa melayangkan mosi tidak percaya kepada Kades, itu hak dari seluruh masyarakat saya,” katanya.

“Tapi harusnya masalah ini diselesaikan di desa, proses yang masyarakat lakukan itu tanpa tahapan yang sesuai aturan," lanjutnya.

Unjuk Rasa Warga

Sebelumnya, ratusan warga Desa Sepantai, Kecamatan Sejangkung, gelar unjuk rasa di kantor DPRD Sambas, Kamis (25/4/2024).

Mereka menyampaikan keresahan atas sikap Kepala Desa Sepantai, Hidayat, yang dianggap berpihak kepada kepentingan perusahaan perkebunan, dengan melakukan politik adu domba.

Massa menyampaikan, dalam kasus tuduhan pencurian TBS di kebun PT Wirata Daya Bangun Persada, yang menumbalkan dua warga, Kades Sepantai dianggap proaktif 'membenturkan' warga yang pro dan yang kontra dengan perusahaan.

“Kami sebagian warga Sepantai merasakan kebijakan adu domba dan diintimidasi,” kata Guswandi, salah satu peserta aksi dalam orasinya.

Karena itu, mereka meminta Kades tersebut mundur dari jabatan. Sebab, sudah melanggar sumpah dan janji jabatan sebagai pemimpin yang akan mengayomi semua masyarakat tanpa tebang pilih.

Selanjutnya, massa kemudian menyambaikan sejumlah poin tutuntan. Berikut pernyataan sikap mereka:

  1. Kades Sepantai tidak mencerminkan pemimpin yang baik. Sering menjadi provokator. Mengadu domba masyarakatnya sendiri. Membuat masyarakat menjadi resah. Sebelum Hidayat menjabat Kades hubungan antara masyarakat harmonis. Namun sekarang saling curiga dan tegang.
  2. Kades Sepantai berkarakter ambisius pribadi. Telah melanggar sumpah dan janjinya saat dilantik menjadi kepala desa.
  3. Kades Sepantai hanya berputar pada permasalahan perusahaan khususnya PT Wirata Daya Bangun Persada, sehingga melupakan tugas dan fungsi selaku kepala desa, sementara di sisi lain banyak hal yang diabaikan.
  4. Dalam kasus tuduhan pencurian TBS di PT WDBP melibatkan dua warga, Kades Sepantai sangat provokatif mengadu domba masyarakat dan perusahaan demi kepentingan ambisi pribadi dan kelompoknya.
  5. Kades Sepantai dalam bertindak hanya mementingkan pihak yang mendukungnya sebagai Kades, sementara pihak yang tidak mendukungnya dipelakukan zalim.

Setelah berorasi, perwakilan massa pun diterima oleh Komisi I DPRD Sambas untuk beraudiensi menyampaian keresahanya secara langsung kepada para wakil rakyat. (Nia)***

 


Penulis : Antonia Sentia
Editor : -

Leave a comment