Diduga Alami Kekerasan Hingga Meninggal, Polda Kalbar Turunkan Tim Khusus ke Ketapang

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

KETAPANG, insidepontianak.com - Polda Kalbar turunkan Tim Khusus untuk melakukan audit terhadap penanganan perkara pencurian yang salah satu terduga pelaku meninggal dunia saat mendapat perawatan di RSUD Ketapang.

Diterangkan Kapolres Ketapang AKBP Tomy Ferdian dalam pers rilisnya, menyatakan bahwa terduga pelaku pencurian yang meninggal saat dirawat di RSUD ketapang diduga dianiaya dan viral di media sosial.

AKBP Tomy Ferdian menjelaskan persoalan pada hari Rabu tanggal 24 Januari 2024 sekira pukul 22.00 WIB. Penyidik Polsek Benua Kayong Polres Ketapang saat itu mengamankan seorang laki-laki yang diduga sebagai pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan berinisial RP (22).

Usai diperiksa, pada hari Kamis tanggal 25 Januari 2024, sekitar pukul 03.00 WIB, RP mengalami sesak napas dan segera dibawa ke Rumah sakit Agus Djam Ketapang untuk mendapatkan perawatan medis.

Namun saat menjalani perawatan di Ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Agoes Djam Ketapang, RP dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga IGD.

Kematian RP pun beredar luas, termasuk foto-foto dan video. Terlihat di tubuh RP ada tanda lebam dan luka lecet cukup besar.

Kasus ini pun menjadi pembicaraan publik. Ini lantas membuat Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Inspektorat Pengawasan Daerah bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum, Pengamanan Internal Bid Propam serta dari Bidang Kehumasan Polda Kalbar.

Tim ini langsung turun ke Ketapang, selanjutnya melakukan investigasi dalam rangka mendapatkan keterangan serta fakta yang sebenar benarnya terkait penanganan peristiwa dan penyelidikan terhadap meninggalnya RP.

"Kami dari Kepolisian Resor Ketapang mengucapkan turut berbela sungkawa yang sedalam dalamnya atas musibah yang menimpa keluarga almarhum dan kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya atas musibah ini," ungkap AKBP Tomy Ferdian.

Ia berharap dengan kejadian ini pihak keluarga dan masyarakat dapat mempercayakan dan menyerahkan penanganan peristiwa ini kepada Kepolisian, khususnya tim yang dibentuk langsung oleh Kapolda Kalbar.

"Tim Khusus yang diperintahkan oleh Kapolda Kalbar sudah mulai bekerja dari kemaren sore hingga sekarang. Beliau juga sudah memerintahkan untuk transparan dan akan menyampaikan secara terbuka perkembangan penanganan perkara ini dan akan memberikan tindakan tegas apabila terbukti adanya pelanggaran kode etik maupun pidana", jelasnya.

Dengan kejadian ini ia mengatakan bahwa atas perintah Kapolda Kalbar, agar segera menonaktifkan anggota yang terlibat masalah ini guna kepentingan pemeriksaan supaya berjalan dengan lancar dan tuntas demi kepastian hukum di masyarakat. (Fauzi)

Leave a comment