Resume Novel Ruin and Rising Karya Leigh Bardugo

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
Resume “Ruin and Rising” Judul buku: Ruin and Rising Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia Pengarang: Leigh Bardugo Tahun terbit: 2020 Tebal: 472 halaman Ruin and Rising, buku final dari trilogi Shadow and Bone series. Berlanjut dari buku sebelumnya, Siege and Storm. Alina, Mal, serta beberapa Grisha melarikan diri ke terowongan bawah tanah dan berlindung bersama Aparat dan sekte yang ia buat. Alina tertahan di bawah tanah dan tak bisa menggunakan kekuatannya selama beberapa bulan. Aparat menahannya dan melebih-lebihkan cerita pada pengikutnya bahwa Alina sedang sakit parah. Dengan bantuan para Grisha yang setia kepada Alina, ia berhasil menemukan secercah cahaya dan menggunakan kekuatannya. Mereka berhasil keluar dari terowongan dengan memojokkan aparat dan para bawahannya. Setelah keluar dari terowongan, mereka berusaha untuk menemukan Nikolai yang menyelamatkan diri bersama keluarga kerajaan lainnya. Namun mereka tidak punya petunjuk sedikit pun mengenai keberadaan Nikolai. Sampai dimana mereka diserang oleh prajurit Sang Kelam, Nikolai muncul dan menyelamatkan mereka. Ia menuntun Alina dan teman-temannya ke sebuah benteng pertahanan yang menjadi tempat Nikolai selama ini berlindung. Nikolai berhasil menyelamatkan keluarga kerajaan dan Baghra. "Terima kasih sudah menyelamatkan kami." "Semua orang butuh hobi." "Kukira hobimu menyombong." "Dua hobi." Selama di benteng, Alina kembali dekat dengan Baghra. Ia membantu Alina untuk mengendalikan kekuatannya dan menjadikan kekuatannya sebagai senjata. Baghra juga menceritakan tentang ayahnya. Sankt Ilya Morozova. Grisha sakti yang berhasil membuat dan menggunakan 3 penguat, ia juga bereksperimen dengan kebangkitan dan penciptaan. Baghra memiliki kekuatan memanggil bayangan, sama seperti anaknya, Sang Kelam. Namun saudara perempuannya yang dibangkitkan oleh Sankt Ilya setelah kecelakaan, tidak memiliki kekuatan magis. Salah satu sahabat Alina, Genya, kembali bersama mereka setelah serangan Sang Kelam sebelumnya. Ketika raja melihat ia di benteng, ia langsung dicaci maki oleh raja dan dihukum karena perbuatannya meracuni raja. Namun Genya menjelaskan alasan dan cara ia melakukannya. Ia mengakui di depan semua orang bahwa raja telah beberapa kali melecehkannya. Genya tidak bisa berbuat apa-apa, statusnya yang hanya dianggap sebagai pelayan di istana membuat semua orang semena-mena kepadanya. Akibat itu, ia bergabung dengan Sang Kelam. la percaya Sang Kelam akan menghukum raja dengan semestinya. Ia meracuni raja dengan mengoleskan racun di beberapa bagian tubuhnya, ketika raja datang ke kamarnya di tengah malam, ia akan tanpa sadar mengonsumsi racun pada tubuh Genya. "Paling tidak, sekarang penampilanmu sama seperti dirimu sesungguhnya. Rusak." "Aku tidak rusak. Aku merusak." Mendengar hal itu, Nikolai merasa murka dan meminta untuk raja segera menurunkan tahtanya dan mundur dari jabatan. la tak berhak menjadi raja. Alina menyadari sejak pertempuran yang lalu, kondisi psikisnya terhubung dengan Sang Kelam, ia bisa menghampiri Sang Kelam lewat bayangannya sama seperti ketika Sang Kelam menghampiri ia sebelumnya. Semenjak itu, Alina terus menghampiri Sang Kelam dan memojokkannya. Alina dan teman-temannya bersiap untuk meninggalkan benteng. Nikolai dan Alina berencana mengunjungi tetangga Ravka di barat, Ravka Barat, untuk meningkatkan dukungan atas klaimnya atas takhta. Setelah itu mereka berencana untuk mencari penguat ketiga, Burung Api. Dengan penguat tersebut, Alina bisa menyempurnakan kekuatannya untuk melawan Sang Kelam. Namun belum sempat rencana mereka terlaksana, benteng diserang oleh Sang Kelam dan pasukan monster bayangannya. Sang Kelam juga mencelakai Nikolai dan mengubahnya menjadi salah satu monster bayangan. Baghra yang murka pun menggunakan kekuatannya dan terjun dari tebing untuk memancing para monster bayangan serta Sang Kelam. Baghra tewas dalam peristiwa ini. "Ketahuilah bahwa aku menyayangimu. Ketahuilah bahwa kasih sayangku tidak cukup." Kesempatan terbuka di hadapan Alina dan teman-temannya. Mereka semua segera melarikan diri dari benteng. Alina menggunakan kekuatannya untuk membelokan cahaya dan membuat kapal mereka tak terlihat. Sekilas ia melihat Nikolai yang mengikuti mereka, dengan wujudnya yang masih berupa monster. Mereka mendarat di dekat perbatasan Ravka dan Shuhan, kelompok mereka dibagi menjadi 2. Alina, Mal, dan beberapa Grisha lain pergi ke perhutanan untuk mencari Burung Api. "Terus ke depan dan, kalau jatuh, bangkit lagi. Kalau kau tidak sanggup, biarkan kami memapahmu. Biarkan aku memapahmu." Setelah berhari-hari pencarian, mereka berhasil menemukannya. Namun Alina dan Mal sadar, bahwa Burung Api merupakan penguat ketiga. Seketika Alina teringat kisah Baghra. Ilya Morozova menempatkan kekuatan yang harusnya ia berikan kepada Burung Api, pada putrinya. Yang ia bangkitkan setelah kecelakaan. Hal itu menyebabkan sang putri dan keturunannya menjadi penguat ketiga. Alina menyadari bahwa Mal, adalah penguat ketiga. Pertama kali kekuatannya muncul ketika ia memeluk Mal. Mereka berhasil menemukan Rusa Morozova bersama, Naga Es juga muncul ketika ia bersama Mal. Itu lah kenapa Mal menjadi pelacak handal, karena ia terhubung dengan bumi. "Aku setengah mati ingin meyakini bahwa ada rahasia besar di balik semua ini, bahwa keberadaanku bukan cuma... kebetulan. Kukira aku keturunan Morozova, tapi ternyata kau, Mal. Sejak awal ini adalah tentangmu." la putus asa. Mal meminta Alina untuk membunuhnya jika sudah waktunya untuk mengalahkan Sang Kelam. Alina enggan setuju namun tidak ada cara lain. Kelompok tersebut bersiap untuk pertunjukan puncak dengan Sang Kelam. Ia meruntuhkan panti asuhan tempat Alina dan Mal dibesarkan, yang diubah menjadi tempat melatih anak-anak Grisha. Ia bahkan membunuh ketua panti dan salah satu guru Alina di Istana Kecil. "Aku sudah hidup panjang, sudah mengecap duka yang berlimpah ruah. Air mataku sudah lama kering. Jika aku masih merasa sebagaimana kau merasa, jika hatiku pedih sama seperti hatimu merasa pedih, aku takkan sanggup menanggung keabadian." Alina, Mal, dan beberapa Grisha menghadapi Sang Kelam di Selubung Bayangan. Area kegelapan permanen dan monster yang diciptakan oleh Sang Kelam bertahun-tahun yang lalu. Alina menggunakan teknik penyelubungan tembus pandang yang dia gunakan di kapal pada dirinya sendiri dan tentaranya, tetapi Sang Kelam menemukannya. "Akan kurampas semua yang kau kenal, semua yang kau cintai, sampai kau tidak punya tempat bernaung selain aku." Alina nyaris lolos dari Sang Kelam sampai akhirnya ia bertemu Mal dalam kegelapan. Mal memaksa Alina untuk membunuhnya dan melepaskan kekuatan Mal sebagai penguat. Patah hati, Alina menjadi lebih kuat untuk sesaat tetapi dengan cepat kehilangan kemampuan memanggilnya secara permanen. Sebaliknya, tentara non-sihir dari pasukan Ravka semuanya mendapatkan kemampuan untuk memanggil cahaya. Alina menggunakan belati Grisha untuk membunuh Sang Kelam, menghancurkan dia, pasukannya, dan Selubung. Nikolai kembali ke wujud manusianya. Setelah pertempuran, Alina menghidupkan Mal kembali. la dan Mal mengubah identitas masing-masing. Dan dengan bantuan Genya, ia mengubah beberapa struktur muka di wajah mereka agar tidak dikenali orang-orang sekitar. Alina kehilangan kekuatannya, begitu juga dengan Mal yang kehilangan kemampuan melacaknya. Mereka kembali ke kampung halamannya, dan membangun kembali panti asuhan serta sekolah, tempat para siswa dirawat dan dihargai.*** Peresume Novel: Cori Nariswari Mernissi

Leave a comment