Komentar Mahfud MD dan Jokowi Soal Misteri Lokasi Mentan, NasDem Pastikan Syahrul Akan Kembali

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Lokasi terakhir Mentan, Syahrul Yasin Limpo, yang kini menjadi tersangka kasus korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Mentan) mengundang pertanyaan besar di berbagai kalangan.

Menanggapi hal itu, Mahfud MD sebagai Menko Polhukam dan Presiden Joko (Jokowi) Widodo juga ikut berikan komentar terkait misteri keberadaan Mentan, Syahrul Yasin Limpo terkini.

Pasalnya, sejak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menggeledah rumah dinas Mentan. Syahrul Yasin Limpo sudah tidak berada di kediamannya, dikabarkan sedang berada di Luar Negeri.

Selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud, menyebut bahwa pihak pemerintah sendiri juga tidak mengetahui keberadaan tersangka Syahrul.

"Soal dia (Syahrul Yasin Limpo) ada di mana sekarang, kami (Pemerintah) tidak tahu juga," kata Mahfud di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/10).

Sebelumnya dikabarkan, bahwa Syahrul selaku Menteri Pertanian tengah melakukan kunjungan ke Benua Eropa. Namun, hingga kini kabar kedatangannya kembali ke Tanah Air belum juga terdengar.

Mahfud juga menjelaskan, bahwa dirinya telah mendapat kabar bahwa KPK telah menaikkan status Syahrul dari terduga kini menjadi tersangka.

Lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi sendiri mengendus tindakan melawan hukum yang terjadi di lingkungan Kementerian Pertanian.

Dari pemeriksaannya, diduga terdapat tiga klaster yang sedang bermain di Kementan. Diantaranya adalah dugaan pemerasan jabatan, upaya gratifikasi, dan tindakan pencucian uang.

"Bahwa dia sudah tersangka? Ya, saya sudah dapat informasi. Malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama kalau tersangka," kata Mahfud.

Penyidik dari KPK pun juga telah penggeledahan rumah dinas Syahrul yang berada di kawasan Perumahan Menteri, Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Penggeledahan yang berlangsung sejak Kamis (28/9) hingga pada Jumat, (28/9), ini berhasil mengumpulkan barang bukti uang puluhan miliar dalam bentuk cash rupiah dan mata uang asing.

Selain uang di atas, penyidik juga berhasil menemukan belasan pucuk senjata api di dalam rumah dinas Syahrul Yasin Limpo.

Mahfud MD juga pernah diliput mengatakan bahwa pemerintah siap membantu pihak KPK terkait kasus dugaan korupsi di dalam tubuh Kementan. Namun, bila berbicara masalah lokasi terakhir Syahrul pihaknya tidak mengetahui keberadaan tepatnya.

"Maksud saya, kalau kesulitan, misalnya pengusutan barang-barang yang dirampas, diduga dimusnahkan, senjata api, dan sebagainya, ya, kami fasilitasi untuk segera diselesaikan. Kami bantu. Itu kewajiban Pemerintah. Tetapi, soal dia ada di mana sekarang, kami tidak tahu juga," jelasnya.

Di lain pihak, Jokowi mengingatkan kepada seluruh pihak agar menunggu kedatangan Syahrul Yasin Limpo. Pasalnya, pria yang menjabat Menteri Pertanian ini masih di Luar Negeri.

"Ya, ditunggulah, beliau kan ke luar (negeri), belum sampai ke Indonesia," kata Jokowi usai menghadiri pembukaan Inacraft di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (4/10).

NasDem Jamin Syahrul Kembali.

Bendahara Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Ahmad Sahroni menjelaskan bahwa dirinya menjamin Syahrul Yasin Limpo dipastikan akan kembali esok hari pada Kamis, 5 Oktober 2023.

Menurutnya, Syahrul tidak berusaha menghindari pemeriksaan hukum. Melainkan dirinya tengah menjalani perawatan khusus karena menderita penyakit prostat.

"Mentan tidak lari dari perkara yang dihadapi, tapi Mentan juga manusia biasa yang memiliki keterbatasan fisik yang sudah menjelang tua,” kata Sahroni, Selasa (4/10).

Sahroni juga menyebut, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh telah menghubungi Syahrul dan memintanya agar segera kembali ke Tanah Air.

“Jadi, kita pastikan Pak Mentan kembali ke Tanah Air, 5 Oktober,” ujar Sahroni melanjutkan keterangannya.

Meski keberadaan Mentan Syahrul Yasin Limpo belum juga diketahui. Pihak KPK sendiri masih belum menerbitkan daftar pencarian orang (DPO). (Dzikrullah) ***

Leave a comment