Halaqoh Diniyah Unisma, Gus Muwafiq Bekali Mahasiswa Baru Wawasan Keagamaan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MALANG, insidepontianak.com - Mahasiswa baru Universitas Islam Malang (Unisma)  mendapat bekal wawasan dari KH Ahmad Muwafiq, pada acara Halaqah Diniyah di Gedung Bundar, Kamis (21/9/2023).

Ulama kharismatik yang akrab disapa Gus Muwafiq itu menyampaikan materi Halaqah Diniyah dengan tema, Meneguhkan Islam Rahmatan Lil Alamin di Perguruan Tinggi menuju Generasi Emas Indonesia.

Dalam tausiyahnya, Gus Muwafiq mengatakan generasi muda saat ini harus berpikir terbuka, tidak sempit.

Sehingga, memikirkan hal-hal besar untuk perubahan di masa mendatang. Salah satunya mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tantangan itu menurut dia juga berlaku bagi mahasiswa Unisma.

Mereka diharapkan mampu membuat Indonesia bersaing dengan negara-negara besar. Menguasai dan ikut berperan strategis dalam kemajuan ekonomi.

“Ini tugas Anda generasi masa depan,” ucap Gus Muwafiq.

Menurutnya, Indonesia sejak dulu telah memiliki peradaban besar. Bangsa yang besar. Dengan wilayah yang dikuasai kerajaan-kerajaan berperadaban.

“Maka yang perlu umat muslim lakukan adalah menebar kasih sayang pada sesama. Sehingga, sampai pada puncak kemuliaan yaitu takwa kepada Allah,” terang ulama asal Sleman Yogyakarta ini.

Sementara itu, Rektor Unisma Prof Maskuri, dalam sambutannya menyampaikan Halaqoh Diniyah hanya ada di Unisma.

Pembekalan ini diberikan untuk mahasiswa baru dengan mendatangkan tokoh-tokoh besar nasional. Selain itu menurut dia, kegiatan ini menjadi penyegaran bagi mahasiswa baru. Penyegaran dalam ilmu pengetahuan dan keagamaan.

“Melalui kegiatan ini kami memadukan antara ilmu pengetahuan dan keislaman, Intelektual dan spiritual. Keduanya saling terkait. Sebagai dasar dan pijakan untuk membangun budaya dan peradaban,” ujarnya.

Prof Maskuri juga menegaskan bahwa ilmu pengetahuan sangat penting. Ilmu menjadi modal untuk mewujudkan hasil kerja yang berkualitas. Dengan ilmu pula nikmat rezeki menjadi berkah dan melimpah.

“Karena bekerja dengan ilmu hasilnya akan memuaskan.  Kualitas hidup pun akan semakin bagus,” imbuhnya.

Selain itu, kata dia, ilmu membuat ketakwaan seseorang semakin meningkat.  Karana ibadah yang dilaksanakan dilandasi dengan ilmu pengetahuan.

“Maka integrasi ilmu dan agama itu menjadi sebuah keniscayaan. Kalau ilmu tidak didasari dengan agama maka akan mencabut akar kemanusiaan,” tandasnya.***

Leave a comment