Kasus DBD di Ketapang Meningkat, RSUD Agoesdjam Persiapkan Ruang Rawat Darurat

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
KETAPANG, insidepontianak.com - Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD, di Kabupaten Ketapang mengalami lonjakan. Akibatnya, ruang rawat RSUD Agoesdjam maupun rumah sakit swasta lainnya penuh. "Dari bulan Januari hingga minggu ke 31, sebanyak 161 kasus yang dirawat, puncaknya pada bulan Juli itu sebanyak 53 kasus, rata-rata dominan adalah anak-anak sekolah, saat ini ruang rumah sakit penuh," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, Feria Feria Kowira, Senin (7/8/2023). Untuk mengantisipasi ketersedian ruangan, pihak RS Agoesdjam telah menyiapkan ruang darurat, dengan kapasitas 20 tempat tidur darurat (velbed), yang dipasang di lorong rumah sakit. Velbed tersebut merupakan bantuan dari Polres Ketapang. "Kami sudah siap dengan ruang darurat, karena kenaikkan kasusnya meningkat," ujar Feria. Meski penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut sudah meningkat secara signifikan, Pemerintah Kabupaten Ketapang hingga kini masih belum meningkatkan status menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). "Kami masih mengkaji dan mendiskusikan kasus ini untuk dijadikan status kejadian luar biasa," ucapnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, Khairul Bahri Tambunan menambahkan, sebaran kasus DBD tertinggi berada di wilayah Puskesmas Tuan-Tuan, Puskesmas Kedondong dan Puskesmas Mulia Baru. "Kita harus memberantas sarang nyamuk, kemudian kalau ada kasus maka akan dilakukan pengasapan, termasuk pelayanan dan pengobatan," ucapnya. Masyarakat diimbau menghindari gigitan nyamuk dengan menerapkan 3 M plus.  Seperti menguras dan menutup rapat penampungan air, hingga mengubur maupun mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. "Untuk menghindari gigitan nyamuk bisa juga menggunakan lotion anti nyamuk dan jangan suka menggantung pakaian di kamar," pesannya.***

Leave a comment