Sosialisasi SI Arsip Dihadiri Ribuan Pelajar dan Mahasiswa

16 April 2024 16:13 WIB
Sebanyak dua ribuan pelajar dan mahasiswa mendapatkan Sosialiasi tentang Sistem Informasi Kearsipan (SI Arsip) di Galeri Pemprov Kalbar secara  bertahap./Istimewa

PONTIANAK, insidepontianak.com - Sosialiasi tentang Sistem Informasi Kearsipan (SI Arsip) digelar.

Sebanyak dua ribuan pelajar dan mahasiswa mendapatkan Sosialiasi tentang Sistem Informasi Kearsipan (SI Arsip) di Galeri Pemprov Kalbar secara  bertahap.

Sosialisasi tentang Sistem Informasi Kearsipan (SI Arsip) dirangkai dengan kegiatan pameran arsip yang berlangsung beberapa waktu yang lalu, di maksudkan agar pelajar dan mahasiswa mendapatkan informasi  tentang SI Arsip di Galeri Pemprov Kalbar.

Saat ini, pihaknya memiliki aplikasi yang berbasis web sehingga kebutuhan terhadap kearsipan bisa di akses disitu.

Aplikasi ini di buat dalam rangka mengakomodir permintaan kurang tersedianya sejarah lokal Kalbar," ungkap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemprov Kalbar Sugeng Hariadi.

Sehingga sebagai instansi yang mempunyai tupoksi kearsipan, pihaknya mencari solusi dari permasalahan tersebut.

"Dan akhirnya di buat Aplikasi berbasis Web SI Arsip ini. Kedepannya tidak hanya sejarah lokal saja, tapi juga kami akan kembangkan lebih lanjut," ujar Sugeng Hariadi 

Si Arsip adalah Sistem Aplikasi berbasis web, yang berisikan informasi tentang sejarah atau rangkaian peristiwa yang terjadi di Kalimantan Barat. 

"Informasi ini disusun oleh para arsiparis berdasarkan hasil penelusuran maupun data dan informasi dari Arsip yang dimiliki Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalbar," urainya.

Sekarang ini kebutuhan pengguna arsip semakin tinggi, baik dalam dunia pendidikan, penelitian dan pengembangan serta dunia kerja. 

Sejarah lokal menjadi informasi yang sangat dibutuhkan di kalangan pelajar, mahasiswa, guru, dosen, organisasi profesi bahkan masyarakat. 

"Kurangnya informasi tentang sejarah lokal,  membawa permasalahan tersendiri. Termasuk bagi peserta didik dan para pengajar karena kurangnya referensi serta kurangnya kajian kajian penelitian sejarah karena keterbatasan sumber," paparnya.

Penulis buku Biografi dr Raden Rubini Natawisastra, M. Rikaz Prabowo menyambut baik adanya SI Arsip ini. 

Mengingat kurangnya informasi sejarah lokal yang ada akibat kurang luasnya cakupan materi yang akan di sampaikan kepada peserta didik. 

Padahal sejarah era kini menuntut agar penyampaian materi disampaikan secara kontekstual dan berbasis kearifan lokal dan lingkungan sekitar. 

"SI Arsip mempermudah mendapatkan materi materi dan informasi Lokal Kalbar sekaligus dapat melakukan penelusuran sumber sumber lain melalui Katalog yang tersedia. Kapanpun dan dimanapun tanpa harus datang ke gedung arsip," jelas Rikaz.

Sementara itu salah satu Guru SMAN 1 Pontianak, Rio Pratama, mengatakan bahwa SI Arsip menjadi alternatif informasi yang mudah di akses dan memberi manfaat baik khususnya sejarah lokal Kalbar hanya dengan mengakses pranala yg tersedia. 

"Keterlibatan masyarakat juga perlu di dorong, dalam mengisi informasi serta konten dalam akses layanan agar lebih beragam lagi," tuturnya.

Kegiatan sosialiasi tentang Sistem Informasi Kearsipan (SI Arsip) disambut baik oleh organisasi profesi seperti Masyarakat Sejarahwan Indonesia Kalbar (MSI), Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI), dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran  Sejarah Kota Pontianak (MGMP). ***

Leave a comment