Hari AIDS Sedunia 2023: Penularan Kasus Didominasi Ibu Rumah Tangga

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Mengawali Desember, hari ini, tepatnya tanggal 1 Desember 2023 diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia 2023 atau World AIDS Day.

Tema 'Let Communities Leas' yang diusung peringatan Hari AIDS Sedunia 2023 inipun menandai dampak penting yang dimiliki komunitas dalam membentik respon terhadap HIV.

Tujuannya untuk memperingati Hari AIDS Sedunia 2023 adalah sebagai gerakan global menyatukan masyarakat dalam memerangi HIV dan AIDS.

Melansir WHO, Jumat (1/12/2023), HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Sedangkan AIDS atau Acquired Immuno-Deficiency Syndrom) merupakan kondisi dimana sistem kekebalan tubuh sangat lemah akibat infeksi HIV.

Faktanya, sejak tahun 1988, dunia bersatu pada Hari AIDS Sedunia untuk menunjukkan solidaritas melawan stigam HIV juga sebagai momen untuk mengenang korban dari penyakit ini.

Itulah sebabnya pita merah menjadi simbol universal; buah kesadaran dan dukungan bagi pengidap HIV yang mulanya dirancang oleh 12 seniman yang berasal dari sebuah organisasi seni kesadaran HIV di New York pada tahun 1991.

Pita merah menjadi simbol untuk mengekspresikan belas kasih terhadap orang yang hidup dengan HIV, dan mengapa warna merah, hal itu karena warna ini diyakini sebagai sebuah simbol keberanian.

Setidaknya hingga Mei 2023, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus HIV meningkat di tahun 2023. Dilansri dari situs Kemenkes.go.id, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Muhammad Syahril mengungkapkan, penularan kasus didominasi oleh ibu rumah tangga.

Tercatat jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35 persen, angka ini lebih tinggi dibandingkan kasus HIV pada kelompok lainnya (suami pekerja seks dan kelompok man sex with man).

"Kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahunnya,” sebut dr. Syahril.

Minimnya pengetahuan tentang HIV dan AIDS, yang juga kaitannya dengan pencegahan menjadi alasan yang menyebabkan tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga.

Belum lagi dampak yang dihasilkan dari penularan HIV ibu rumah tangga terhadap anaknya yang menyumbang sebesar 20-45 persen yang terjadi sejak kandungan, proses kelahiran maupun saat menyusui.

“Saat ini kasus HIV pada anak usia 1-14 tahun mencapai 14.150 kasus. Angka ini setiap tahunnya bertambah sekitar 700-1000 anak dengan HIV,” jelas dr. Syahril.

Terkait itu ditegaskan dr. Syahril, upaya untuk melakukan skrining pada setiap individu menjadi prioritas pemerintah sebagai capaian eliminasi memutus rantai penularan HIV dari ibu ke bayi.

Harapannya pada peringatan Hari AIDS Seduni 2023, melalui upaya ini, angka data anak yang terinfeksi HIV sejak dilahirkan dapat ditekan, karena hal ini juga nantinya berkaitan dengan beban negara dalam penanggulangan masalah kesehatan masyarakat. (Adelina). ***

Leave a comment