Ria Norsan Dorong Pegiat Budaya Jaga Warisan Pantun sebagai Perekat Sosial
PONTIANAK, insidepontianak.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendorong pegiat budaya memperkuat komunitas seni.
Langkah ini dianggap penting agar tradisi seperti pantun dan syair tetap hidup dan terjaga lintas generasi.
“Pantun dan syair tidak cukup hanya dikenang. Tradisi ini harus tumbuh dan memberi inspirasi bagi generasi kini dan mendatang,” pesan Gubernur Kalbar, Ria Norsan, saat membuka Peringatan Hari Pantun Dunia di Pendopo, Selasa (15/12/2025).
Ia pun menyampaikan, Kalimantan Barat memiliki kekayaan tradisi lisan yang beragam.
Pantun, syair, dan pepatah bijak, hidup di tengah masyarakat Melayu, Dayak, Tionghoa, Bugis, Madura, dan komunitas lainnya.
Tradisi lisan ini membentuk karakter masyarakat yang santun, terbuka, dan menjunjung kebersamaan.
“Kultur kita mengajarkan nilai adat yang bersandar pada syarak. Nilai ini menumbuhkan kelembutan, kebijaksanaan, dan kesederhanaan dalam kehidupan sosial,” ujarnya.
Karena itu, Norsan menegaskan, visi pembangunan Kalimantan Barat yang adil, sejahtera, dan berkelanjutan tidak bisa dipisahkan dari kekuatan budaya.
Sebab, keadilan lahir dari karakter masyarakat yang memegang nilai luhur. Kesejahteraan tumbuh dari identitas dan kebanggaan budaya.
“Sementara keberlanjutan membutuhkan ikatan sosial yang kuat. Tradisi lisan seperti pantun menjadi salah satu perekatnya,” tuturnya.
Karena itu, ia mengingatkan, pelestarian budaya tidak boleh berhenti pada seremoni. Budaya adalah investasi jangka panjang.
Budaya memperkuat kualitas sumber daya manusia, mendorong ekosistem kreatif, dan menjaga harmoni sosial di tengah keberagaman.***
Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : -
Tags :

Leave a comment