Putu Pesse Maju, Kelezatan Kue Tradisional Khas Alam Syah Asal Sinjai

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

SINJAI, insidepontianak.com – Kuliner adalah salah satu aspek yang paling mencerminkan keanekaragaman budaya sebuah daerah. Setiap makanan tradisional memiliki cerita dan makna tersendiri.

Salah satu contohnya adalah Putu Pesse, sejenis kue tradisional yang berasal dari daerah Sinjai, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Kue ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga merangkum berbagai makna dan simbol dalam budaya masyarakat Bugis-Makassar.

Putu Pesse terbuat dari tiga bahan utama yang memiliki makna dalam budaya setempat. Pertama, beras ketan putih digunakan sebagai bahan dasar.

Masyarakat Bugis-Makassar menganggap beras ketan putih sebagai simbol kekuatan. Ketan putih memiliki tekstur yang lembut dan kental, memberikan kekenyalan pada kue Putu Pesse.

Selain itu, ketan putih juga mengandung karbohidrat yang tinggi, sehingga memberikan energi yang cukup bagi yang mengonsumsinya.

Kedua, kelapa remaja digunakan dalam kue ini dan dianggap sebagai simbol kenikmatan. Kelapa remaja memiliki rasa yang lebih manis dan memiliki tekstur yang lembut.

Kelapa remaja ini diparut dan dicampurkan dengan ketan putih, sehingga memberikan cita rasa khas pada kue Putu Pesse.

Terakhir, gula merah atau aren dianggap sebagai simbol suka atau kesukaan dalam masyarakat Bugis-Makassar.

Gula merah ini digunakan sebagai isi kue Putu Pesse. Gula merah yang manis dan legit ini memberikan sensasi kelezatan ketika kue Putu Pesse digigit.

Putu Pesse dikelola oleh seorang pengrajin kue tradisional yang bernama Alam Syah.

Usahanya dikenal dengan nama "Putu Pesse Maju" dan terletak di Jl. Abdul Latif, Desa Saukang, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.

Alam Syah adalah seorang yang telah lama berkecimpung di bidang ini. Beliau mengolah kue Putu Pesse dengan cara tradisional, menjaga kualitas dan cita rasa kue ini.

Keberadaannya adalah simbol dari perjalanan panjang tradisi kuliner Putu Pesse yang tidak hanya melestarikan resep, tetapi juga makna dan simbol dalam setiap kue yang dihasilkan.

Kue Putu Pesse memiliki penampilan yang unik dan menarik. Kue ini dibuat dengan menggunakan alat khusus berupa cetakan berbentuk bulat dan berlubang di tengahnya.

Adonan ketan putih dan kelapa remaja yang telah dicampur dipadatkan dalam cetakan tersebut, lalu diisi dengan gula merah.

Setelah itu, kue ini dikukus hingga matang. Proses ini menghasilkan kue dengan bentuk bulat dan tekstur yang kenyal serta lembut, serta memiliki isi manis yang meleleh begitu masuk ke dalam mulut.

Putu Pesse adalah salah satu kue yang memiliki rasa yang lezat dan manis. Ketan putih yang kenyal dan kelapa remaja yang lembut, dipadu dengan kelezatan gula merah menciptakan harmoni rasa yang tak terlupakan.

Kue ini sering dijadikan oleh-oleh khas dari Sinjai, Sulawesi Selatan, yang menjadi kenangan manis bagi siapa saja yang mencobanya.

Kue tradisional seperti Putu Pesse merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Kehadirannya tidak hanya menggugah selera masyarakat Bugis-Makassar, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah Sinjai.

Dengan kemampuan memadukan tiga bahan utama yang memiliki simbol kekuatan, kenikmatan, dan kesukaan, Putu Pesse menjadi salah satu kuliner kue tradisional yang patut dicoba.

Jadi, saat Anda berkunjung ke Sulawesi Selatan, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Putu Pesse.

Selain menikmati kelezatan kue ini, Anda juga akan merasakan kaya akan makna dan simbol dari budaya Bugis-Makassar yang terkandung dalam setiap gigitan kue ini.(Zumardi IP)***

Leave a comment