Kemenkes Canangkan Imunisasi JE di Kalbar, Harisson Harap TNI Polri Bantu Percepatan Program ini  

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com – Kementerian Kesehatan melakukan pencanangan imunisasi Japanese Encephalitis (JE) di Kalbar, Selasa (26/9/2023).

Pencangan imunisasi ini ditandai dengan penyuntikan pada anak usia sekolah. Turut diikuti seluruh 14 kabupaten/kota yang ada di Kalbar secara virtual.

Tujuan imunisasi JE yaitu untuk mencegah resiko radang otak pada anak yang akibat infeksi gigitan nyamuk culex.

Direktur Jenderal P2P Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan, kasus JE di dunia saat ini terjadi di 24 negara. Penderita penyakit ini tercatat sebanyak 68 ribu kasus.

Di Indonesia sendiri sampai saat ini sudah ditemukan 145 kasus Japanese Encephaliti dialami oleh anak-anak. Sebarannya berada di Bali, Yogyakarta, dan Kalimantan Barat.

“Kasus JE yang terdeteksi di Kalbar tercatat sebanyak 30,” kata Maxi.

Menurutnya, penyakit JE sangat membahayakan jika tidak segera diantisipasi. Resiko kematian kasus JE mencapai 30 persen.

Adapun gejala umumnya akan muncul 5 sampai 15 hari setelah terjadinya infeksi. Ciri-cirnya, demam, menggigil, sakit kepala, lemas, mual, muntah bahkan hingga kejang yang sering dialami oleh anak kecil.

Untuk mencegah agar kasus JE di Indonesia tak meluas, maka Kemenkes memprogramkan imunisasi massal. Tertuma di daerah-daerah yang telah ditemukan kasus. Program imunisasi JE ini ditargetkan selesai pada November 2023.

“Kami harap di tahun depan sudah ada imunisasi rutin untuk anak di atas 10 bulan serta posyandu juga sudah menyediakan imunisasi JE,” harap Maxi.

Pj Gubernur Kalbar, Harisson berharap, program imunisasi JE ini didukung penuh oleh seluruh masyarakat.

Untuk menyukseskan program vaksinasi JE, diharapkan TNI/Polri dan stakeholder lainnya dapat membantu percepatan vaksinasi ini.***

Leave a comment