Hadiri Perkumpulan Merah Putih, Wagub: Dukung Pemilu Damai Lewat Kerukunan Etnis di Kalbar

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
KUBU RAYA, insidepontianak.com - Dari 38 Provinsi yang ada di Indonesia hanya di Kalimantan Barat yang ada Perkumpulan Merah Putih. Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan mengatakan hal itu saat mengikuti Coffee Morning perkumpulan Merah Putih bersama Forkopimda serta tokoh masyarakat Kalimantan Barat. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Baruga Ogi Sungai Raya Dalam, yang juga sebagai Sekretariat Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Kalimantan Barat. Adapun tema yang diusung oleh acara Coffee Morning Perkumpulan Merah Putih kali ini adalah " Mendukung Pemilu Damai untuk Pesta Demokrasi yang Bermartabat" yang dipaparkan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat, Muhammad Yusuf. Wakil Gubernur Kalimantan Barat mengungkapkan bahwa hal ini merupakan Rahmat Allah SWT, karena adanya suatu perkumpulan yang menaungi seluruh suku yang ada di Kalimantan Barat ini. "Mari kita rawat dan jaga bersama supaya kerukunan etnis di Kalimantan Barat ini dapat terjalin dengan baik dengan tema yang bagus sekali yaitu Mendukung Pemilu Damai euntuk Pesta Demokrasi yang Bermartabat," ungkapnya. Dengan adanya Pemilu nanti, diakui Ria Norsan tentunya tidak terlepas dari bumbu-bumbu politik seperti saling menjelekkan antara satu dengan yang lainnya, saling kata mengatai dan lain sebagainya. "Untuk itu saya mengingatkan kepada hadirin yang hadir disini yang mungkin merupakan Pengurus Parpol, Calon Legislatif, maupun calon Kepala Daerah, Mari bersama-sama dengan Landasan Perkumpulan Merah Putih ini untuk berpolitik yang santun," ajaknya. Kemudian pria kelahiran Mempawah ini juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menggunakan media sosial dengan bijak. "Sekarang tidak hanya mulut atau lidah, tetapi jari juga harus kita jaga, dengan menjaga semua itu Insya Allah kerukunan dan keharmonisan akan terus terjalin di Kalimantan Barat," urainya. Pihaknya atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyambut baik kegiatan ini, dengan harapan kegiatan ini terus dibina dan terus menjaga keakraban serta keharmonisan ini. "Dengan adanya perkumpulan seperti ini Insya Allah Kalimantan Barat akan aman dan damai, kalau Kalimantan Barat aman dan damai, kita membangun pun akan mudah," ungkap Ria Norsan. Lebih lanjut Wakil Gubernur Kalimantan Barat menjelaskan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan berbeda, baik agama, suku hingga status sosial. Tapi dengan perbedaan-perbedaan yang ada di dalam masyarakat bisa dijadikan sebagai perekat persatuan dan kesatuan jangan sampai dijadikan perpecah belahan. "Sebagai contoh ibaratkan seperti sapu lidi yang kalau satu buah mudah dipatahkan tapi kalau disatukan tidak mudah dipatahkan. Jadi mari kita bersatu untuk kemajuan Kalimantan Barat yang kita cintai," imbuhnya. Perwakilan Ketua Persatuan Merah Putih pada sambutannya mengajak menjaga soliditas dan Menjaga Perkumpulan Merah Putih ini dan Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI), dan masa berakhirnya Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat. "Mari kita membuat acara besar, Festival budaya atau apapun namanya, supaya kita menampakkan citra kita sebagai bangsa yang besar, yang punya peradaban besar yang solid dalam menjaga persatuan kita ini dan terus menjadikan semangat bagi kita untuk menghidupi nasionalisme kita", ungkapnya. Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat Dr. Muhammad Yusuf berharap agar semua elemen menguatkan garis koordinasi dan sinergitas sesama ormas atau perkumpulan yang mana apabila ada pelanggaran dilakukan penindakan atau penegakan hukum. Aktor untuk mewujudkan Pemilu yang demokratis, yang langsung, umum bebas dan rahasia adalah penyelenggara pemilu yang harus berintegritas, profesional. "Dan aktor berikutnya adalah Peserta Pemilu ada Partai Politik dan Calon juga harus berintegritas, tidak berkampanye yang mengungkit permasalahan SARA, menghina golongan yang lain, mempermasalahkan dasar negara Indonesia, UUD 1945, dan tidak berkampanye dengan kekerasan," tuturnya. Kemudian, ia menambahkan bahwa aktor yang selanjutnya adalah masyarakat sipil seperti Persatuan Merah Putih yang menghimpun beberapa etnis di Kalimantan Barat ini. "Hal inilah yang nantinya mampu mewujudkan Pemilu yang demokratis, berkualitas dan bermartabat," jelas Kajati Kalbar. Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Kalimantan Barat selaku Penyelenggara menjelaskan bahwa kegiatan yang dihadiri oleh 24 etnis ini adalah untuk mensukseskan Pemilu Damai yang Bermartabat dimana Perkumpulan Merah Putih merupakan Perkumpulan yang satu-satunya yang ada di Indonesia sudah dilegalkan. Selain merupakan organisasi pemersatu sebagaimana organisasi KKSS yang juga menaungi empat etnis yang ada di luar Sulawesi Selatan. Turut hadir pada acara tersebut Perwakilan Forkopimda Provinsi Kalimantan Barat, Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam, Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Basri Har, Wakil Ketua Persatuan Merah Putih, Effendy, Ketua BPW Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan Provinsi Kalimantan Barat, H. Burhanuddin Ahad beserta jajarannya, Ketua BPD Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan Kabupaten Kubu Raya, Hamzah Tawil, Para Ketua Paguyuban Provinsi Kalimantan Barat, Sultan Pontianak, Yang Mulia Sultan Syarif Machmud Melvin, S.H, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Agama. ***

Leave a comment