Skill Militer Ala Bocah: Cara Hidup 4 Bocah yang Terdampar 40 Hari di Hutan Amazon Patut Diacungi Jempol

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com – Ditemukannya 4 bocah yang sempat terdampar di hutan Amazon selama 40 hari membuat warga dunia gempar akan skill militer yang dimiliki mereka. Pasalnya, berkat skill militer yang diajarkan 4 bocah yang terdampar di hutan Amazon itu pun berhasil selamat meski sudah 40 hari dari pasca jatuhnya pesawat yang ditumpangi mereka. Kemampuan skill militer pada 4 bocah yang terdampar di hutan Amazon selama 40 hari itu bukan hanya membuatnya dapat bertahan hidup. Melainkan, dari jejak yang ditinggalkan itu tim penyelamat dapat menemukan keberadaan mereka. Tim penyelamat pun diterjunkan dalam skala besar-besaran, mereka terdiri dari pasukan elit Kolumbia yang juga dibantu oleh 70 orang suku pedalaman ahli dalam melacak jejak. Kurang lebih 40 harian dari pasca kecelakaan pesawat yang ditumpangi, barulah pada Jum'at (9/6), mereka berhasil ditemukan. Sebelumnya diberitakan, pesawat Cessna 206 lepas landas dari Araracuara, Provinsi Amazonas menuju ke San José del Guaviare. Nasib tidak berpihak, sebelum mendarat darurat mesin mereka mengalami kerusakan. Keempat bocah tersebut adalah Lesly Jacobombaire Mucutuy (13), Soleiny Jacobombaire Mucutuy (9), Tine Ranoque Mucutuy (4), dan Cristin Ranoque Mucutuy (1) yang masih berusia balita. Ketika ditemukan, nenek mereka María Fatíma Valencia sangat mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang berupaya mencari keberadaan cucunya di hutan Amazon. "Saya sangat berterima kasih, dan juga kepada bumi, bahwa mereka telah dibebaskan." ungkap María, Sabtu (10/6). Dia pun menceritakan bagaimana kakak sulung mereka, Lesly Jacobombaire, merawat adik-adiknya. Dia mendirikan camp darurat dari ranting pohon, memberi makan sisa roti, dan membuat adonan dari Fariña (sejenis tepung tapioka). Barang-barang tersebut rupanya didapati dari bekas reruntuhan pesawat yang ditumpangi. Ketika pasokannya telah habis, barulah mereka mencari ragan jenis buah-buahan yang dapat dimakan. Kakek mereka, Fidencio Valencia, menceritakan bahwa mereka sendiri merupakan anggota suku adat Huitoto atau disebut dengan Witoto. Untuk hidup di muka bumi, para anak suku Huitoto telah dibekali dengan pengajaran alam liar. Mereka dilatih untuk berburu, memancing, dan dapat mengidentifikasi antara makanan yang dapat dikonsumsi. Berkat masa lalu yang pernah dialami oleh Lesly Jacobombaire, dia dapat memberi makan adik-adiknya bertahan hidup di hutan Amazon. Skill militer inilah yang bisa membuat mereka bertahan selama 40 hari. Bagi mereka sendiri, María Fátima, menceritakan bahwa cucu-cucunya sendiri lebih memilih untuk mengonsumsi biji-bijian. Bahkan beberapa sayuran yang bisa dimakan ikut dilahap. Ketika ditemukan, posisi mereka sudah tidak lagi di tempat kejadian pesawat Cessna 206 jatuh. Berbagai jalan disusuri mereka, demi meminta pertolongan bantuan dan mencari makanan. Akhirnya, 4 bocah yang terdampar di hutan Amazon itu ditemukan dalam kondisi kekurangan gizi di perbatasan antara perbatasan Provinsi Caqueta dan Guaviara, Kolumbia. (Dzikrullah) ***

Leave a comment