AMSI Rumuskan Indikator Berita Terpercaya, Upaya Meraih Kembali Trust Publik

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) merumuskan standarisasi indikator berita terpercaya atau trusted news indicators. Tujuannya untuk memberi panduan kepada publik dan pengiklan, bahwa anggota AMSI dijamin memenuhi standar trusting news indicators. Direktur Eksekutif AMSI Adi Prasetya, dalam workshop bertajuk: Trusted News Indicators dengan Perspektif Politik yang digelar pada Jumat (31/3/2023) secara daring menyampaikan, setidaknya ada 11 indikator berita terpercaya yang telah dirumuskan. Di antaranya: 1. Menjunjung tinggi dan patuh menjalankan kode etik dan pedoman media siber sebagai pedoman utama kerja keredaksian. 2. Mengutamakan kerja jurnalistik untuk kepentingan umum. 3. Melakukan kerja jurnalistik secara objektif, jujur, dan tidak mempraktikkan plagiatisme. 4. Memenuhi standar perusahaan pers serta memenuhi proses verifikasi perusahaan pers yang ditetapkan UU dan Peraturan Dewan Pers. 5. Mengumumkan secara terbuka kepada pembaca tentang penanggung jawab, alamat, susunan organisasi redaksi, serta mencantumkan kepemilikan (ownership) perusahaan. 6. Menghargai keberagaman, kelompok minoritas, dan hak asasi manusia, meliputi: hak beragam, hak politik, orientasi seksual, hak untuk berekspresi, dan hak lainnya yang dijamin UUD 1945. 7. Tidak mempromosikan dan atau mengiklankan produk terlarang seperti narkoba, obat terlarang, senjata ilegal, dan barang selundupan. 8. Tidak memberitakan secara demonstratif dan dukungan terhadap tindak terorisme dan kebencian bermuatan SARA. 9. Membuat editorial yang melindungi anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan, bullying, pornoaksi dan kekerasan seksual, serta tindakan diskriminasi gender. 10. Memberi label yang mudah diketahui pembaca terhadap konten secara jelas antara berita, opini, dan konten bersponsor atau berbayar. 11. Menghargai dan melindungi data pribadi dan hak privasi pembaca atau pengunjung situs. Menurut Adi, 11 indikator itu disusun dari hasil focus group discussion (FGD) yang digelar dua kali pada 8-10 dan 15-17 Oktober 2021, di Jakarta dan Makassar. Dan akan diluncurkan pada Juni mendatang. “Ini adalah upaya kita mengembalikan kepercayaan media di hadapan publik,” kata Adi. Adapun Workshop Trusted News Indicators dengan Perspektif Politik merupakan program kerja sama antara AMSI dengan Internews dan USAID Media. Diskusi ini dipandu Pemimpin Redaksi Solopos, Media Grup Rini Yustingsihi. Menghadirkan narasumber anggota KPU RI, August Mellaz, Anggota KPU RI dan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi. [caption id="attachment_18339" align="alignnone" width="961"]Data tren pengguna internet. (sumber: materi pemaparan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi) Data tren pengguna internet. (sumber: materi pemaparan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi)[/caption] Tingkatkan Reputasi Dalam workshop ini, Muhtadi juga menyampaikan penilaiannya terhadap kepercayaan publik terhadap media secara umum. Menurutnya, pengguna internet selama dua tahun terakhir makin meningkat. Pencarian berita politik di internet juga sangat banyak. Karena itu, media mainstream berbasis digital, penting meningkatkan reputasi dan kredibilitasnya. Supaya melahirkan produk informasi yang mencerdaskan berdasarkan fakta yang sudah diverifikasi. “Agar trust publik terhadap informasi di media siber juga membaik,” katanya. Sebab lanjut Muhtadi, kepercayaan publik terhadap berita di media mainstream secara umum mengalami penurunan. “Rendahnya trust publik terhadap media bukan hanya terjadi di Indonesia. Tetapi juga terjadi di negara Amerika,” katanya. Persoalan ini menjadi tantangan ke depan. Trust publik terhadap media harus menjadi perhatian serius untuk dibangun kembali. Sebab, media adalah pilar utama demokrasi yang harus terus dijaga eksistensinya.***

Leave a comment