Dari Januari hingga Oktober, Dinkes Sanggau Temukan 62 Kasus HIV AIDS, Empat Orang Meninggal

2 Desember 2022 12:28 WIB
Ilustrasi

SANGGAU, insidepontianak.com - Dinas Kesehatan atau Dinkes Sanggau mencatat data kasus penderita HIV AIDS dari Januari hingga Oktober 2022 sebanyak 62 kasus.

Dari jumlah itu, 14 di antaranya AIDS. Dan empat orang penderita telah meninggal dunia.

"Mereka yang terserang virus ini didominasi usia 24-49 tahun. Ada juga bayi yang positif yaitu 2 kasus. Kalau berdasarkan pekerjaan, didominasi oleh populasi risiko tinggi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sanggau, Sarimin Sitepu, Jumat (2/12/2022).

Baca Juga: Konser Dewa 19 di Qubu Resort Batal, Ari Lasso Minta Maaf untuk 8.500 Baladewa

Sarimin menjelaskan, populasi resiko tinggi adalah pasangan orang dengan HIV, laki-laki suka laki-laki, waria, pelanggan PSK, wanita penjaja sex dan pria penjaja sex.

"Ini kelompok rentan terjangkit virus ini," beber Sarimin.

Lebih lanjut, sarimin menyebut data kasus 5 tahun terakhir yaitu tahun 2017 sebanyak 32 kasus, tahun 2018 sebanyak 28 kasus, tahun 2019 sebanyak 58 kasus, tahun 2020 sebanyak 62 kasus, tahun 2021 sebanyak 48 kasus dan 2022 sebanyak 62 kasus hingga Oktober 2022.

Baca Juga: Fraksi Golkar DPRD Kalbar Harap Pemprov Berupaya Tingkatkan DAK dan DAU untuk Bangun Infrastruktur

Jadi, total kumulatif 5 tahun terakhir adalah 228 kasus, laki-laki sebanyak 145 kasus dan perempuan sebanyak 83 kasus.

"Dari semuanya itu, pasangan orang dengan HIV-AIDS (ODHA) 93 kasus, pelanggan penjaja sex sebanyak 68 kasus dan lain-lain sebanyak 67 kasus," ungkap Sarimin.

Tingginya kasus HIV AIDS ini, lanjut dia, ke depan pihaknya akan menyiapkan langkah-langkah untuk mencegah terjadi kasus baru.

Baca Juga: Fraksi PAN DPRD Kalbar Minta Pemprov Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

“Langkah-langkah yang dilakukan Dinkes untuk mewujudkan bebas HIV ditahun 2030 adalah melaksanakan deteksi dini secara masif kepada kelompok beresiko, sehingga lebih cepat ditemukan dan diobati untuk mencegah kasus baru," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan membentuk tim perawatan dan pengobatan di Puskesmas untuk memudahkan pasien mendapatkan obat, sosialisasi pencegahan, penularan dan pengobatan HIV.***

Tags :

Leave a comment