PDAM Tirta Raya Target Cakupan Layanan Air Bersih 45 Persen hingga 2030

19 Desember 2025 12:28 WIB
Rapat Rencana Bisnis PDAM Tirta Raya 2025-2030, Jumat (19/12/2025). (Insidepontianak.com/Greg)

KUBU RAYA, insidepontianak.com – PDAM Tirta Raya Kubu Raya menargetkan cakupan layanan air bersih sebesar 45 persen hingga 2030. Angka ini melampaui target nasional yang ditetapkan sebesar 42 persen.

Untuk mencapai target tersebut, PDAM Tirta Raya menyiapkan penambahan kapasitas produksi hingga 500 liter per detik dengan mereaktivasi sejumlah instalasi pengolahan air (IPA) di berbagai wilayah.

Direktur PDAM Tirta Raya, Harmawan, mengatakan target tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat dan Balai Wilayah Sungai Kalbar. Target itu juga telah dimasukkan dalam perencanaan Rencana Bisnis (Renbis) perusahaan.

“Kami tidak bicara rencana di atas kertas. Semua sudah dihitung, disimulasikan, dan dinyatakan layak,” ujar Harmawan.

Penambahan kapasitas diawali dengan pembangunan IPA berkapasitas 100 liter per detik di Arang Limbung. Proyek ini dijadwalkan mulai pada Januari mendatang.

Selanjutnya, PDAM Tirta Raya akan membangun IPA berkapasitas 300 liter per detik di Rengas. Wilayah ini selama ini belum terlayani jaringan PDAM.

Total nilai investasi kedua proyek tersebut mencapai Rp288 miliar. Sebanyak Rp100 miliar bersumber dari APBN, sementara sisanya dibiayai melalui skema kerja sama Business to Business (B2B) dengan investor.

Menurut Harmawan, kerja sama B2B kini sudah memasuki tahap konkret. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan pihak swasta ditargetkan rampung sebelum akhir tahun. Dengan begitu, pembangunan IPA Rengas dapat segera dimulai dan ditargetkan selesai pada 2027.

IPA Rengas nantinya akan melayani wilayah Sungai Kakap dengan jumlah penduduk sekitar 129 ribu jiwa. Dari hasil survei kebutuhan riil, lebih dari 23 ribu rumah dinyatakan siap untuk disambungkan ke jaringan PDAM.

Selain proyek berbasis bisnis, PDAM Tirta Raya juga tetap menjalankan fungsi pelayanan publik. Dua titik Public Service Obligation (PSO), yakni Kuala Dua dan Korek–Ambawang, tetap diaktifkan meski secara bisnis dinilai kurang menguntungkan.

“Wilayah yang menguntungkan kami garap. Wilayah yang berat secara bisnis tetap kami layani. Itu konsekuensi pelayanan publik,” tegas Harmawan.

Jika seluruh program berjalan sesuai rencana, hingga 2030 jumlah pelanggan PDAM Tirta Raya diproyeksikan mencapai 90 ribu sambungan. Angka ini bertambah lebih dari 50 ribu sambungan baru dibandingkan kondisi saat ini.

“Kalau tidak dipercepat mulai sekarang, kita akan tertinggal dari target nasional dan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.***


Penulis : Gregorius
Editor : -

Leave a comment

ok

Berita Populer

Seputar Kalbar