Perjuangan Windy Prihastari Harisson Untuk Kalbar Menuju Zero Thalasemia

8 Mei 2024 15:26 WIB
Ketua Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalasemia Indonesia (POPTI) Kalbar Windy Prihastari Harisson menghadiri Webinar dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam Peringatan Hari Thalasemia Sedunia 2024 di Ruang Data Analisis Kantor Gubernur Kalbar

PONTIANAK, insidepontianak.com - Memperingati hari thalassemia di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar.

Ketua Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalasemia Indonesia (POPTI) Kalbar Windy Prihastari Harisson menghadiri Webinar dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam Peringatan Hari Thalasemia Sedunia 2024 di Ruang Data Analisis Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (8/5/2024).

Ketua Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalasemia Indonesia (POPTI) Kalbar Windy Prihastari Harisson sekaligus melaunching buku bertemakan "Tetap Menyala dalam kegigihan".

"Buku ini menjadi sebuah persembahan untuk masa depan thalasemia khususnya di Kalbar untuk menuju zero kelahiran thalasemia," ungkap Windy yang juga Penjabat (Pj) Ketua Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Barat ini.

Kehadiran Windy dalam webinar ini sebagai motivator dan inspirasi yang diundang langsung oleh Kemenkes RI untuk dijadikan panutan para Ketua POPTI di seluruh Indonesia. 

Dirinya juga menyampaikan buku kepada Kemenkes RI yang berjudul "Tekad Bunda Merawat Asa" yang berisikan perjuangan seorang Windy Prihastari dalam upaya memutuskan mata rantai thalasemia di Kalbar.

Windy mengatakan bahwa dirinya telah menjabat sebagai Ketua POPTI Kalbar sejak tahun 2019 dan telah bergabung dalam organisasi POPTI Kalbar sejak tahun 2008.

"Dimana saya memiliki putri seorang penyandang thalasemia yang harus transfusi darah sejak berusia 3 tahun dan Alhamdulillah sekarang sedang mengikuti studi sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura di Pontianak," paparnya.

Pada saat mengetahui anaknya terdiagnosis thalasemia, Windy menjadi termotivasi untuk bersama-sama orang tua penyandang thalasemia untuk aktif dalam POPTI dalam rangka saling menguatkan.

"Kami juga memberikan pengalaman dan edukasi kepada masyarakat bahwa pentingnya mencegah thalasemia, karena kami mengalami anak kami (penyandang thalasemia) yang rutin pemeriksaan darah dan transfusi darah," kata Windy.

Dalam menjalankan organisasi POPTI, menurutnya diperlukan kerjasama antar seluruh stakeholder khususnya bersama Pemerintah Provinsi Kalbar untuk melakukan aksi-aksi dari hulu hingga ke hilir.

Dari dulu diakuinya tentunya bersama Pemerintah Provinsi Kalbar juga bersama pemuda-pemuda Kalbar seperti influencer dan sahabat thalasemia untuk selalu mensosialisasikan tentang bagaimana mencegah thalasemia.

"Sekaligus melakukan screening untuk keluarga ring 1 penyandang thalasemia dan juga dimulai dari anak SMP hingga mahasiswa Perguruan Tinggi," ujar Ketua POPTI Kalbar.

Tak hanya sekedar mensosialisasikan, POPTI Kalbar bersama Pemerintah Provinsi Kalbar membuat inovasi yang bertemakan Rumah Sakitku Rumah Keduaku yang mendapatkan apresiasi dari Kemenpan RB.

"Inovasi ini memberikan pelayanan kepada penyandang thalasemia sehingga  merasa mereka bukan berada dirumah sakit tetapi membuat rumah sakit tersebut seperti rumah mereka sendiri karena mereka memang harus rutin melakukan transfusi seumur hidup," ucapnya.

Screening khususnya bagi pelajar juga dilakukan sekaligus sosialisai akan buku yang telah dikeluarkan agar nantinya bisa sebagai acuan edukasi, sosialisasi, pemahaman para orang tua penyandang thalasemia.

"Selain sebagai pengalaman para penyandang thalasemia dalam perjuangan untuk hidup bersama thalasemia," tutup Ketua Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalasemia Indonesia (POPTI) Kalbar Windy Prihastari Harisson. ***


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : -

Leave a comment