Kejahatan Perusakan Kaca Mobil di Sambas Marak, Warga Resah dan Minta Polisi Rutin Patroli

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

SAMBAS, insidepontianak.com – Isu perusakan kaca mobil dengan modus dilempar batu oleh orang yang tak dikenal meresahkan masyarakat Sambas.

Baru-baru ini, dilaporkan, peristiwa itu dialamai sejumlah pengendara mobil yang sedang melintas di daerah Geratak Sabok, Desa Lorong, dan daerah Manggis, di malam hari, dan tiba-tiba dilempar batu.

Alhasil, mobil mengalami pecah kaca. Peristiwa ini pun viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial Facebook, Sambas Informasi. Warganet dibuat takut, karena merasa tak aman saat berjalan di malam hari.

“Jadi takut mau keluar malam,” ujar akun @Yad di kolom postingan Sambas Informasi, yang mengunggah mobil pecah kaca akibat dilempar batu oleh orang tak dikenal.

“semua ini berpulang kepada kepolisian untuk patroli tiap malam, dan bekerja sama dengan masyarakat. Kejadian seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut, segera patroli oleh yang berwajib di sekitar kabupaten sambas,” timpal @emmy emmy.

“semogga cepat ditemukan pelakunya, hukum setimpal,” sambung akun @Zya Rini.

Isu ini dipastikan benar-benar terjadi. Salah satu warga Sambas, Fachry Azhari, yang dihubungi Insidepontianak.com melalui Instagram, mengaku mengalami sendiri peristiwa itu.

Mobil yang ia kendarai dilempari batu saat pulang dari Pelabuhan Sintete Pemangkat menuju Sambas pada 10 Ferbuari 2024 tengah malam.

Ia ingat berul, peristiwa itu dialaminya tepat di Jembatan Kampung Lorong, saat berpapasan dengan dua orang pengendara sepeda motor, dan saat itulah pelaku melancarkan aksinya.

“Pas mereka mau naik jembatan, yang gonceng di belakang berdiri sambil melempar sesuatu, reflek saya banting setir karena terkejut, karena benda sudah menghantam kaca depan mobil,” katanya.

Fachry mengaku sempat mengejar pelaku. Namun usaha itu gagal. Pelaku melaju kencang menggunakan sepeda motor melarikan diri.

“Setiba turun jembatan arah sebaliknya, pelaku sudah tidak kelihatan, di situ saya sempat mencari barang bukti yang dilempar, Cuma karena daerah situ banyak batu, jadi saya tidak menemukan barang bukti tersebut,” ucapnya.

Hanya saja, peristiwa yang dialami Fachry tidak dilaporkan pada pihak berwajib. Ia justru menyampaikan informasi itu ke media sosial, dengan tujuan mengingatkan semua masyarakat waspada dengan tindak kejahatan di malam hari.

“Untuk kerugian sendiri tidak ada, karena saya masih ditanggung oleh pihak asuransi,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, Insidepontianak.com masih berupaya menghubungi pihak Polres Sambas untuk mengkonfirmasi, apakah keresahan masyarakat terhadap kejahatan ini sudah ditindaklanjuti atau belum.(nia)**

Leave a comment