Waspada TPPO Online Scam, Gen Z Banyak Jadi Korban

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com – Pemerintah imbau masyarakat waspada terhadap kejahatan tindak pidana perdagangan orang atau TPPO, yang marak di media sosial dengan iming-iming gaji fantastis bekerja di luar negeri.

Kejahatan TPPO di media sosial itu kini dikenal dengan istilah online scam. Para pelaku memanfaatkan teknologi informasi untuk beraksi.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Kementerian Luar Negeri RI, Yudha Nugraha mengungkapkan, kejahatan TPPO online scam berbeda dengan kasus TPPO pada umumnya.

Pasalnya, pelaku menyasar anak-anak muda yang berpendidikan golongan ekonomi menengah.

"Yang kita hadapi korbannya saat ini merupakan generasi Z, di mana diisi oleh kalangan mahasiswa," kata Yudha di kegiatan diskusi publik pencegahan TPPO, di Aula Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (21/11/2023).

Pelaku TPPO oline scam menyasar gen Z karena, gernerasi ini lebih ingin eksis dan beraktivitas di sosial media,

"Gen Z itu, kalau bekerja di luar negeri itu kesannya lebih eksis," ujar Yuda

Sementara saat ini peluang kerja di dalam negeri rendah. Maka, Gen Z sangat mudah tertarik dengan tawaran-tawaran kerja di luar negeri dengan bayaran bersar. Peluang-peluang itulah yang dimanfaatkan para pelaku.

“Akhirnya, ketika ada lowongan yang menawarkan gaji besar, mereka tidak pikir panjang lagi untuk memilih pekerjaan tersebut. Ini yang menurut kami yang paling berbahaya," ucap Yuda.

"Yang paling berbahaya ketika kita tidak sadar, bahwa kita telah masuk di dalam jebakan lowongan kerja," sambungnya.

Yudha menyebut, kasus TPPO dua tahun terakhir meningkat tajam. Di 2020 tercatat 160 kasus. Sementara di 2022 ada 800 kasus.

“Total peningkatan 8 kali lipat. Paling banyak tujuan Kamboja. Saat ini kami juga menemukan di negara lain, seperti Myanmar, Laos, Thailand dan yang terakhir Uni Emirat Arab," ucap Yuda. (greg)***

Leave a comment