Tiga Bubur Khas Banjar yang Muncul Sesuai Momen: Dari Bubur Baayak, Asyura, hingga Samin

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Tersebutlah tiga jenis bubur yang identik dengan Suku Banjar dan kehadirannya sudah menjadi tradisi. Tiga bubur khas itu adalah bubur baayak, bubur asyura, dan bubur samin.

Menariknya, baik baayak, asyura, dan samin cenderung hadir dalam momen yang berbeda. Bubur khas Banjar ini ada yang muncul saat Bulan Safar, Muharram, dan Ramadhan.

Artinya bubur baayak, asyura, dan samin memiliki arti atau makna tertentu. Yang jelas, bubur khas Banjar ini bisa dikatakan selalu dinanti penikmatnya.

Sebagai informasi, awalnya bubur baayak cenderung hadir di Bulan Safar. Itulah sebab ada yang menyebutnya sebagai bubur Safar. Bubur ini berasa manis dan lebih mengarah ke wadai atau kue.

Sementara bubur asyura hadir saat Muharam, tepatnya 10 Muharam. Bubur ini juga bisa ditemui di wilayah Melayu mana pun, sebut saja di Riau, Aceh, dan sebagainya.

Sedangkan bubur Samin, sangat dikenal di ulau Jawa, tepatnya di Kota Surakarta alias Solo. Bubur ini adalah menu berbuka puasa saat Ramadhan tiba.

Melansir kulinerkhaskalimantanselatan.wordpress.com, Jumat (20/10/2023) bubur ba’ayak merupakan makanan tradisional khas Banjar yang memiliki tampilan warna cokelat dengan cita rasa yang berpadu antara manis dan gurih.

Bubur baayak terbuat dari tepung beras, gandum, dan campuran air. Tekstur buburnya kental dan di dalamnya terdapat butir-butiran tepung. Sekilas mirip dengan bubur sumsum.

Dinamakan bubur baayak karena saat dibuat adonan tepungnya disaring sambil digoyang-goyang agar menjadi kalis. Proses menggoyang-goyang ini dalam bahasa Banjar disebut ayak. Oleh karena itu makanan khas Banjar ini mempunyai nama bubur baayak.

Nah berikut resep dan cara membuat bubur baayak secara umum seperti dilansir cookpad.com, Jumat (20/10/2023):

Bahan

  1. Bubur Mentah
  • 200 gram tepung beras
  • 50 gram tepung terigu
  • 200 ml air
  • 3 sendok makan air kapur sirih
  1. Kuah Bubur
  • 1500 ml santan (dari 1 butir kelapa)
  • 150 gram gula merah
  • 100 ml air
  • 2 lembar daun pandan
  • Secukupnya gula pasir
  • Secukupnya garam

Cara Membuat

  1. Bubur Mentah
  • Masukkan terigu dan tepung beras ke dalam wadah. Tambahkan air kapur sirih. Lalu tuangkan 200 ml air sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk hingga tercampur rata. Sisihkan
  1. Kuah Bubur
  • Rebus gula merah dan 100 ml air hingga mendidih dan larut. Angkat dan saring. Campurkan dengan santan dan daun pandan, lalu didihkan diatas api sedang
  1. Siapkan cetakan cendol atau saringan yang berlubang besar
  2. Ambil sesendok adonan bubur mentah, masukkan ke cetakan cendol. Tekan atau digosok-gosokkan menggunakan punggung sendok, tepat diatas kuah bubur yang sedang direbus tadi, sehingga adonan berjatuhan ke dalam kuah. Kerjakan terus sampai adonan bubur habis
  3. Tambahkan gula pasir dan garam secukupnya
  4. Masak bubur hingga mendidih dan matang. Angkat

Keterangan, saat pertama kali diangkat dari kompor, kuah bubur mungkin masih agak encer. Namun, setelah didiamkan beberapa jam kuahnya akan mengental dengan sendirinya.

Demikian soal bubur baayak, salah satu bubur khas Banjar selain bubur asyura dan bubur samin. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment