Bantuan Nutrisi Cegah Stunting, Bisa Cegah Gizi Buruk?

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Terdapat sebanyak 250 paket sembako, dan nutrisi diberikan kepada anak balita yang mengalami stunting di wilayah Kota Pontianak.

Pemberian sembako sebagai upaya membantu masyarakat yang kurang mampu, untuk mendapatkan kebutuhan gizi anak yang berkecukupan, guna melawan peningkatan angka stunting yang terjadi di Kota Pontianak.

Ketua Forum CSR Pontianak Daniel Edwart Tangkau menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurangi gizi buruk pada anak, dengan memberikan nutrisi yang baik untuk membantu tumbuh kembang anak.

“Ini merupakan acara kegiatan kasih sayang yang baik, yang perlu diteruskan. Jadi kalo memang ada pengusaha yang berkecukupan, dan berkeuntungan sisihkanlah untuk kita berbagi kasih,” ungkapnya, pada Jumat (20/10/2023).

Menurutnya kegiatan ini merupakan salah satu program pemerintah, yang memang sudah diatur dalam Undang-undang.

Forum CSR juga berkerja sama dalam melakukan kegiatan sosial dilingkungan masyarakat.

“Berbagai macam kegiatan membantu fakir miskin, seperti membantu rumah-rumah tidak layak huni, jalan lingkungan dan lain sebagainya,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial Pontianak, Trisnawati masalah sosial dan kesehatan perlu mendapat perhatian, khususnya ibu hamil dan juga kesehatan anak balita.

“Yang memiliki prioritas penting, dari aspek sosialnya mereka keluarga miskin yang kurang mampu. Tapi dari aspek kesehatan adalah mereka memiliki kualitas yang baik,” ujarnya.

Dengan Menindaklanjuti, setiap sasaran yang berbeda di lingkungan masyarakat. Khususnya masyarakat yang kurang mampu.

“Ternyata dari data kesehatan Pontianak, banyak balita dibawah 3 tahun yang mengalami stunting,” ungkapnya.

Diakuinya, tentu kedepanya dalam penanganan perlu bantuan dari berbagai pihak, satu upaya terus dilakukan dengan mengedukasikan informasi kepada masyarakat.

“Mulai dari bagaimana ibu hamil mengkomsumsi tablet tambah darah, proteinnya, bagaimana asupan gizinya yang cukup atau tidak sampai pemberian ASI yang ekslusif dan imunisasi,” jelasnya. (Evi)*

Leave a comment