BPBD Kalbar Keluhkan Sulitnya Sumber Air Tangani Karhutla, Program Sumur Bor BRG Gagal?

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com – Kepala Pelaksana BPBD Kalbar, Ansfridus J Andjioe mengaku, kendala utama dalam melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan atau karhutla karena sulitnya sumber air.

Menurutnya, permasalahan ini terus berlarut dari tahun ke tahun. Akibatnya, penanganan karhutla tak dapat dilakukan dengan cepat.

“Kalau ada sumber air dekat, pasti kami mudah memadamkannya,” kata Ansfridus, Kamis (5/10/2023).

Masalah ini mengindikasikan, program pembangunan sumur bor dan sekat kanal yang diinisiasi Badan Restorasi Gambut atau BRG di setiap daerah rawan karhutla di Kalbar gagal.

Dilansir dari laman brgm.go.id, BRG telah membangun 100 sumur bor dan 200 sekat kanal di lahan gambut di Kalbar.

Program ini diklaim dapat membantu pemadan karhutla. Namun nyatanya, sumber air sampai saat ini masih sulit diakses.

Ansfridus pun mengaku, BPBD Kalbar juga tak pernah dilibatkan dalam program pembuatan sumur bor ini.

“Kami tidak pernah dilibatkan untuk menggarap pembuatan sumur bor di daerah-daerah,” katanya.

Ia pun mengungkapkan, kebakaran lahan yang terjadi hingga September 2023 mencapai 53 ribu hektare. Menurutnya, luasan lahan yang terbakar ini lebih kecil dibanding tahun-tahun yang lalu.

“Suda ada penurunan yang signifikan dibandingkan tahun lalu,” pungkasnya. (greg)***

Leave a comment