Pimpinan DPRD Datangi Kementrian Investasi, Bahas Potensi Kabupaten Sanggau

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

SANGGAU, insidepontianak.com -- Dalam rangka mendiskusikan potensi investasi dari baik luar negeri maupun luar negeri yang bisa ditarik ke Sanggau.

Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sanggau melalui Wakil Ketua DPRD Sanggau, Acam dan Timotius Yance melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Kunjungan guna membahas potensi investasi yang ada di Sanggau.

Timotius Yance Wakil Ketua DPRD Sanggau mengungkapkan kunker ke Kementrian Investasi di Jakarta pada Jumat (29/09/2023) lalu mengingat di Sanggau memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup banyak.

“Ketika kita sounding ke sana, banyak hal yang kita ketahui di Kementerian Investasi terkait dengan peluang-peluang investasi di tempat kita,” ujar Timotius Yance pada.

Yance mengatakan, berkaitan dengan potensi SDA yang ada di Sanggau pihak kementrian sudah memiliki data namun, berkaitan dengan pontesi yang kita miliki belum pernah di sampaikan secara langsung kepada kementrian.

"Informasi itu kita uraikan, semua potensi-potensi yang kita ketahui. Banyak hal, kaitannya dengan potensi tambang, lintas batasnya, karena kita unik, berbatasan langsung dengan Malaysia, sehingga banyak peluang-peluang usaha yang dapat diciptakan,” katanya.

Dari hasil pertemuan itu terungkap sejumlah potensi-potensi yang ada di Kabupaten Sanggau. Satu di antaranya adalah ada sekitar 6000 hektar lahan pasir kuarsa di Kabupaten Sanggau.

“Bayangkan 6000 hektar betapa besarnya di Kabupaten Sanggau. Hal-hal ini lah yang mereka minta dukungan dari kita untuk data-data yang akurat, sehingga mereka bisa menyampaikan kepada investor, baik dalam maupun luar negeri,” ujar Yance politisi partai Golkar itu.

Selain potensi pertambang, di sektor pertanian seperti jagung juga memiliki potensi yang cukup bagus di Kabupaten Sanggau. Iya mengklaim sudah ada beberapa investor yang berminat, untuk memotong rantai pasok bahan baku yang terlalu panjang.

“Ini potensi yang cukup bagus untuk kita jual ke investor. Ini yang kemarin  dibicarakan pihak BKPM kepada kita dari Sanggau. Bagaimana caranya kita bekerja sama, mereka menyediakan calon investornya. Kita mendukung mereka dengan data,” urai Yance.

Selain itu, ia juga menyayangkan potensi bungkil sawit di kabupaten Sanggau yang dapat dikelola belum dikelola dengan baik. Padahal, lanjut Yance bungkil sawit itu bisa dimanfaatkan untuk diolah menjadi pakan ternak.

"Selama ini, yang mengambil bungkil sawit di Kalbar adalah dari pulau Jawa. Alangkah sayangnya barang ini tidak kita manfaatkan. Pertama kita pasti bisa menghemat biaya ongkos kirim kalau hilirisasinya di sini. Kita ada hampir 30 pabrik kelapa sawit yang ada bungkil sawitnya. Itu bahan baku untuk pakan ternak,” pungkasnya. (ans)

Leave a comment