Masjid Bambu Kiram Banjar Kalimantan Selatan, Berbentuk Jukung dan Bagian Destinasi Green Tourism

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Masjid Bambu Kiram di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mungkin tidak terlalu besar. Namun, masjid ini unik karena berbentuk jukung pun lengkap dengan destinasi green tourisme-nya.

Jukung adalah sebutan untuk perahu tradisional suku Banjar di Kalimantan Selatan. Ya, destinasi wisata religi Masjid Bambu Kiram memang berbentuk perahu.

Selain berbentuk jukung, Masjid Bambu Kiram juga memakai gaya arsitekur masjid tertua di Kalimantan Selatan. Artinya, destinasi di Banjar ini dibangun dengan pemikiran yang matang.

Melansir bisniswisata.co.id, Minggu (1/10/2023), Masjid Bambu Kiram ini bagian atasnya mengambil arsitektur Masjid Sultan Suriansyah di Banjarmasin.

Yakni, menonjolkan pengulangan bentuk atap dengan bentuk dasar segitiga dan bentuk pohon hayat atau pohon kehidupan. Masjid ini kian eksotik dengan interior dari potongan-potongan maupun susunan bambu.

Sejatinya, desain masjid ini diperlombakan sehingga akhirnya dibuat sesuai dengan pemenang sayembara dan menjadi fasilitas pelengkap dengan biaya Rp11,9 miliar, selesai pada Desember 2020.

Masjid Bambu Kiram ini dibangun dua lantai. Lantai atas merupakan ruang utama yang digunakan untuk salat. Lantai atas ini bisa menampung sekitar 250 orang. Sementara lantai bawah terdapat tempat wudhu dan toilet.

Bangunannya dibuat dari pohon bambu langka dari pegunungan Meratus, ini memiliki kesan unik dan artistik. Aneka bambu ukuran besar dan kecil menjadi tangga, tiang, dan ventilasi disusun menjadi dinding.

Yang jelas, keberadaan mesjid ini bukan sekadar fasilitas ibadah, tetapi juga jadi daya tarik sendiri melengkapi Kiram Park, destinasi green tourism yang menjadi trend dunia saat ini.

Sebagai sebuah kawasan wisata baru di Kalimantan Selatan, Kiram Park juga dilengkapi tempat-tempat penginapan berbentuk villa. Terlebih juga di sana ada sebuah lapangan rumput luas di lereng perbukitan.

Di bagian perbukitan yang cukup tinggi, dibangun pula sebuah bangunan terbuka dari kayu Ulin, di sana pengunjung bisa melihat pemandangan alam dan hutan luas.

Bahkan di puncak pegunungan yang lebih tinggi lagi, ada sebuah replika kapal yang diberinya nama “Kapal Nabi Nuh”.

Banyak lagi fasilitas yang dibangun di destinasi wisata ini, karena lokasinya sangat luas, hingga membuat petualangan berwisata di sana tidak membosankan.

Terlepas soal Kiram Park, Masjid Bambu Kiram ini sejatinya bernama Masjid KH Abdul Qadir Hasan. Namun, lebih dikenal sebagai Masjid Bambu Kiram karena lokasinya berada di daerah bernama Desa Kiram.

Penamaan KH Abdul Qadir Hasan diambil dari nama tokoh ulama Martapura. Sang tokoh merupakan putra kelahiran Tunggul Hirang. Beliau adalah murid KH Asy’ari dan penyebar NU di Provinsi Kalimantan Selatan.

Secara administrasi masjid ini berada di Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Demikian informasinya, semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment