Sutarmidji Minta Usut Tuntas Dugaan Pungli Seragam SMKN 1 Kelam Permai

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com – Gubernur Kalbar, Sutarmidji meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan usut tuntas dugaan pungutan liar atau Pungli seragam di SMKN 1 Kelam Permai Sintang.

“Sudah saya suruh tangani kasus ini,” ucapnya, Selasa (29/8/2023).

Ia pun menegaskan, jual beli seragam di semua sekolah tidak boleh lagi. Sebab, pemerintah sudah mensubsidi biaya pembelian seragam siswa.

"Kalau masih menjual pakaian di sekolah saya pastikan, saya tindak. Pasti. Tungga saja. Kalau memang benar pungutan liar seragam di SMKN 1 Kalem Permai terbukti, hari ini, atau besok nonaktifkan (kepala sekolahnya)," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Orang Tua Siswa Resah, orang tua siswa SMKN 1 Kelam Permai Sintang, resah dengan kebijakan sekolah yang mewajibkan siswa membeli paket seragam senilai Rp1,4 juta.

Salah satu orang tua siswa SMKN 1 Kelam Permai, yang enggan disebutkan namanya, mengaku seragam yang diwajibkan dibeli termasuk seragam putih abu-abu.

“Walaupun biaya pendaftaran tidak ada, namun kami diminta untuk membeli seragam sekolah SMK oleh pihak sekolah,” ujar sumber ini.

Menurutnya, rata-rata orang tua murid mengeluh atas kebijakan itu. Hanya saja, tak ada yang berani terang-terangan memprotes.

Keluhan orang tua siswa tak lain karena harga yang dipatok cukup besar. Sangat mebebani, walau pihak sekolah membolehkan siswa sementara memakai seragam SMP jika belum mampu membayar uang paket seragam tersebut.

“Untuk selama satu semester ini, yang belum membeli seragam SMK diperbolehkan menggunakan seragam SMP terlebih dahulu,” katanya.

Sumber ini pun mengaku, pembelian seragam itu tak dilengkapi dengan tanda bukti nota. Sehingga tak jelas berapa jenis seragam yang akan diberikan dengan uang pembayaran senilai Rp1,4 juta tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi dari pihak sekolah terkait. Insidepontianak.com sudah melakukan upaya konfirmasi lewat sambungan telepon dan pesan WhatsApp. Namun sampai sekarang belum dijawab. (dwi)***

Leave a comment