Pontianak Sambut Kongres Kebudayaan Indonesia, Ajang Perkuat Aktivitas Budaya Daerah

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Kota Pontianak secara resmi menjadi tuan rumah Pra-Kongres Kebudayaan Indonesia (Pra-KKI) tahun 2023, selain Dumai, Medan, Makassar, Ternate, dan Kupang.

Pemilihan lokasi tersebut karena memiliki relevansi potensi kebudayaan, sosial, ekonomi, serta politik yang strategis.

Pra-KKI 2023 di Kota Pontianak melibatkan Koalisi Seni Indonesia bermitra dengan Gemawan untuk menghimpun gagasan dan masukan dari para pemangku kepentingan bidang kebudayaan di Kota Pontianak.

Ada 3 agenda dalam Pra-KKI 2023 yang mengangkat tema Pendanaan Bidang Kebudayaan, yakni focus group discussion (FGD), lokakarya, dan seminar. Sebagian kegiatan sudah dilaksanakan sebelumnya.

Menurut Ketua Pengurus Koalisi Seni Indonesia, Kusen Alipah Hadi, Pra KKI ini diharapkan dapat menghasilkan usulan-usulan yang terintegrasi.

“Keterlibatan aktif para pelaku seni menjadi vital untuk mendukung pemajuan ekosistem kebudayaan Indonesia,” katanya saat hadir dalam Seminar Pendanaan Bidang Kebudayaan
bertema Pendanaan Bidang Kebudayaan, Sabtu (26/8/2023)

Budaya tidak bisa dipisahkan dari dimensi sosial, politik, ekonomi, dan ekologi. Kusen memaparkan Kongres Kebudayaan Indonesia menjadi peluang untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan ide-ide kreatif dalam upaya memajukan kebudayaan.

“Perlu komitmen yang solid dan utuh dari para pihak untuk mendukung pemajuan kebudayaan. Hanya kita yang bisa memperjuangkannya,” tegas pendiri Yayasan Umar Kayam ini.

Sementara Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono mengatakan unsur seni budaya dalam kehidupan hingga saat mengambil keputusan diakuinya memerlukan unsur seni.

"Selama ini keseharian saya dipengaruhi oleh budaya dan seni. Setiap saya mengambil keputusan berlandaskan seni," ujar Edi.

Edi menyampaikan bahwa pendanaan bagi pelaku seni sedang diusahakan optimal agar mampu mengekspresikan semua bidang.

"Dampak dari yang telah kita upayakan mungkin belum optimal, seperti ruang aktivitas dan pendanaan untuk pertunjukan seni. Meskipun anggaran yang disiapkan selalu ada unsur seni. Bahkan di acara formal seni itu masuk, seperti tarian," tambah Edi.

Para pegiat seni mencoba juga menyampaikan aspirasinya ke DPRD Kota Pontianak dengan tujuan muncu regulasi yang secara khusus dapat diterbitkan untuk mendukung pemajuan kebudayaan di tingkat daerah.

"Harapannya seperi itu karena setiap daerah harus menganggap seni dan budaya itu bagian dari berbegara dan ini juga bisa memperkuat budaya lokal kita,,” jelasnya lagi. (REDAKSI). ***

Leave a comment