Unisma Santuni 1500 Anak Yatim di Momen Gebyar Muharram 1445 Hijriah

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MALANG, insidepontianak.com - Meriahkan Gebyar Muharram 1445 Hijriyah, Universitas Islam Malang (Unisma) memberikan santunan kepada 1.500 anak yatim dari berbagai panti asuhan di Masjid Ainul Yaqin Unsima, Jumat (28/7/2023). Selain memberikan santunan kepada anak yatim, kegiatan juga dirangkai dengan melantunkan ayat suci Al Quran salawat bersama Civitas Unisma. Hadir dalam acara tersebut, Dewan Pembina Yayasan Unisma, Pengurus Yayasan Unisma, Para Wakil Rektor Unisma, para dekan, dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam acara ini. Rektor Unisma Prof Maskuri, menyampaikan sambutan secara online, Live dari Kota Madinah Al-Munawwarah. Dia mengatakan Muharram merupakan salah satu bulan mulia setelah Bulan Suci Ramadan, karena bulan tersebut banyak peristiwa bersejarah. Terutama Tanggal 10 Muharram (Asyura). “Di bulan ini hendaknya kita meningkatkan ibadah. Karena pahalanya dilipatgandakan oleh Allah. Baik ibadah puasa atau lainnya. Termasuk menyantuni yatim dan duafa,” katanya. Prof Maskuri menyampaikan bahwa santunan anak yatim sudah menjadi tradisi Unisma. Setiap Bulan Muharram sedikitnya ada 1500 anak yatim yang diundang. “Mereka juga calon pemimpin masa depan. Ini salah satu bentuk kepedulian civitas Unisma kepada anak-anak yatim,” ujar Maskuri. Tidak lupa Prof Maskuri juga mendoakan kejayaan Unisma, Kemajuan Unisma dengan komitmen dan program-program strategis yang dijalankan selama ini menjadi ikhtiar mengantarkan kampus ini menjadi perguruan tinggi kelas dunia. “Semoga Unisma semakin berkah, semakin jaya dan semakin bermakna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucapnya. Sementara itu Wakil Rektor 1 Unisma, Prof Junaidi Mistar, menyampaikan bahwa anak-anak yatim yang diundang berasal dari beberapa yayasan, panti asuhan dan pesantren di Malang Raya. Donasi santunan dihimpun dari Unisma dan para civitas akademika Unisma. “Tujuan kami mendoakan anak-anak yatim. Semoga mereka menjadi anak-anak yang saleh salehah, pandai dan tumbuh berkembang sesuai dengan bakat masing-masing,” ucapnya. Sementara itu, wajah berseri terlihat dari anak-anak yatim yang hadir di Masjid Ainul Yaqin siang kemarin. Dika Umar Duru, salah satu anak yatim merasa senang mendapat santunan. Dia baru kali pertama hadir di kampus kebanggaan Nahdlatul Ulama (NU) ini. Dika Umar Duru sebdiri  berasal dari Panti Asuhan Al-Ikhlas Singosari. “Senang sekali, nanti uangnya buat beli buku,” ucap santri asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini. Doa keberkahan juga mengalir untuk Unisma dari para yatim. Mereka mendoakan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) terbesar ini terus maju dan berkembang. “Terima kasih Unisma, semoga kampusnya bertambah besar,” ucap Moh Farhan santri Panti Asuhan Taslimiyah Krebet Bululawang.***
Tags :

Leave a comment