Sejarah Unik Kue Ombus-ombus, Makanan Khas Siborong-borong: Ganti Nama karena Kepanjangan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Kue ombus-ombus adalah makanan khas dari Siborong-borong, Tapanuli Utara. Menariknya, nama ketika pertama kali dibuat tidak seperti itu. Nama yang dipakai adalah kue lappet bulung tetap panas. Namun, oleh kemudian diubah menjadi ombus-ombus hingga dikenal sebagai makanan khas Siborong-borong. Seiring waktu, makanan khas ini tidak hanya dikenal atau ditemui di Siborong-borong saja. Ombus-ombus kini menyebar ke mana saja seiring keberadaan masyarakat Batak. Mengutip bolumenara.co.id dan sumber lainnya, Minggu (16/7/2023), ombus-ombus terbuat dari bahan dasar tepung beras atau tepung pulut, kelapa muda parut, dan gula merah. Proses pembuatan kue Ombus Ombus Medan dimulai dengan mencampurkan tepung dengan air hingga adonan bisa diuleni. Lalu, bentuk daun pisang menjadi persegi panjang dengan ukuran 5×10 cm dan lipat menjadi kerucut. Setelah itu, masukkan campuran tepung dan kelapa parut ke wadah daun pisang ynag berbentuk kerucut itu sampai setengah. Jika sudah, masukkan setengah sendok teh gula merah, lalu tutup kembali dengan campuran tepung dan kelapa. Rekatkan daun pisang hingga seluruh bagian tertutup rapat dan kukus selama 30-45 menit. Setelah itu, angkat ombus-ombus dari kukusan dan sajikan selagi masih panas. Hidangan ombus-ombus siap untuk disantap. Yang jelas, kue ombus-ombus ini memiliki sejarah yang unik dan menjadi bagian dari tradisi, di mana kue ini sering dihidangkan pada acara pernikahan dan upacara adat lainnya. Makanan ini memiliki filosofi harus memuaskan, sehat, dan hangat. Ya, makanan sederhana yang sudah lama menjadi bagian dari budaya Batak ini sangat enak disajikan bersama kopi atau teh hangat. Ombus-ombus pertama kali dibuat oleh Musik Sihombing pada 1940 di Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara. Dia membuat usaha kue ini di rumahnya Jalan Balige Pusat Pasar Siborong-borong. Ombus-ombus awalnya diberi nama lain yakni lappet bulung tetap panas; semacam varian dari kue lappet yang sebelumnya sudah eksis. Pada saat itu kue lappet merupakan dagangan yang menjanjikan karena banyaknya peminat. Setelah meninggalnya Musik Sihombing, lappet bulung tetap memiliki penikmat setianya, usaha ini dilanjutkan oleh warga lainnya yang bernama Anggiat Siahaan. Tetangga Musik Sihombing ini menilai lappet termasuk usaha menguntungkan. Ia pun mulai mengikuti jejak tetangganya itu dengan menjajalkan lappet bulung tetap panas dengan berkeliling kampung menggunakan sepeda. Namun, Anggiat Siahaan merasa nama makanan ini terlalu panjang . Nama lappet bulung tetap panas sangat sulit dilafalkan ketika berjualan berkeliling. Aras dasar ini, muncul ide kreatifnya untuk mengevaluasi nama lappet bulung tetap panas menjadi Ombus-ombus ‘No.1’.  Adapun arti dari kata ombus-ombus sendiri adalah meniup. Maksudnya, ketika memakan makanan ini harus dititup lebih dahulu karena memang panas. Nah, sejak itulah makanan  khas ini lebih dikenal dengan nama ombus-ombus. Demikianlah soal ombus-ombus, makanan khas Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Semoga bermanfaat. (Adelina)***

Leave a comment