Fakta Menarik Soal Patung Guru Patimpus, Monumen Tokoh Pendiri Kota Medan: Tugu yang Diresmikan pada 1975

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Selalu ada tokoh di balik berdirinya sebuah daerah, begitu juga dengan Kota Medan. Dan, tokoh yang telah dibangun monumen itu bernama Guru Patimpus. Monumen Guru Patimpus, sang pendiri Medan, kini berdiri tegak di tengah kota. Tepatnya di Jalan Guru Patimpus, Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah. Monumen Guru Patimpus ini diresmikan oleh Gubernur Sumatra Utara, Marah Halim, pada 20 Agustus 1975. Sementara peletakan batu pertama dilakukan Walikota Medan, M Saleh Arifin. Mengutip mowiee.com, Jumat (14/7/2023), monumen ini dibangun untuk mengenang Guru Patimpus Sembiring Pelawi sebagai pendiri Kota Medan. Pada sisi kiri dan juga kanan tugu terdapat ruang terbuka, terdapat juga kolam beserta air mancurnya. Berbagai hal bisa Anda lakukan di tempat ini, apalagi dari sampai malam hari di sekitar tugu banyak kuliner yang akan menggugah selera. Tugu bersejarah ini menyimpan cerita sejarah yang panjang mengenai awal berdirinya Kuta Madan. Ya, Kuta Madan adalah nama Kota Medan yang berasal dari bahasa Karo. Kuta memilih arti kampung, sedangkan Madan sendiri secara luas berarti sehat, nyaman, sembuh, aman, dan juga damai. Kemudian sebab perubahan artikulasi Kuta Madan kini menjadi Kota Medan. Berdasarkan riwayatnya, Guru Patimpus Sembiring Pelawi memiliki tubuh yang kekar, tinggi, gagah dan juga penuh wibawa layaknya seorang panglima. Ia juga berjiwa ksatria yang penuh rasa kemanusiaan, mempunyai karakter simpatik, dan juga pemberani. Selain itu, ia juga sangat lemah lembut dalam bertutur kata seperti orang Karo pada umumnya. Guru Patimus juga merupakan Guru bagi suku Karo yang berarti orang yang disegani dan juga berwibawa, tabib, mempunyai keahlian, serta kesaktian luar biasa. Guru Patimpus merupakan sosok sakti yang mampu menuruni lembah-lembah yang penuh dengan mistis, hutan penuh semak belukar dan juga binatang buas. Dengan keberaniannya yang tinggi, lembah-lembah yang terjal dan curam telah ia daki. Ia menelusuri aliran Lau Petani atau Sungai Petani menuju ke Satu Bandar di Hilir Sungai Deli dengan satu tujuan, yakni mencoba dan juga mengamalkan ilmu kesaktiannya untuk mengobati orang yang sakit. Ia juga belajar pada Datuk Kota Bangun, yang merupakan seorang guru sekaligus ulama besar yang terkenal pada masa itu. Nah, berikut fakta menarik soal Guru Patimpus dan monumennya: 1. Guru Patimpus adalah seorang putra Karo bermarga Sembiring Pelawi dan beristrikan seorang putri Datuk Pulo Brayan, mempunyai dua anak laki-laki bernama Kolok dan Kecik. 2. Setelah menikah, Guru Patimpus Sembiring Pelawi dan istrinya membuka kawasan hutan di antara Sungai Deli dan Sungai Babura yang kemudian menjadi Kampung Medan Putri. 3. Tanggal kejadian ini biasanya disebut sebagai 1 Juli 1590, yang kini dirayakan sebagai hari jadi Kota Medan, hari lahir Kota Medan dan hari ulang tahun Kota Medan. 4. Awalnya, hari jadi Medan yakni 1 April 1909, sesuai pemberian status kota oleh Pemerintah Hindia Belanda. 5. Pada 1973, pemerintah kota membentuk sebuah tim peneliti Penyusun Sejarah Kota Medan. Berlandaskan pada hasil penelusuran tersebut, pemerintah mengeluarkan pernyataan resmi pada 1975 bahwa hari jadi Kota Medan jatuh pada 1 Juli 1590. 6. Pada 1975 Monumen Guru Patimpus diresmikan oleh Gubernur Sumatra Utara, Marah Halim, tepatnya pada 20 Agustus. 7. Monumen Guru Patimpus terdiri atas tiga bagian. 8. Bagian pertama Monumen Guru Patimpus adalah air mancur, pada bagian dasar yang masih berfungsi namun tidak hidup setiap hari. 9. Bagian kedua adalah bagian bawah tugu yang berbentuk segi lima dan terdapat relief di empat sisinya. 10. Bagian ketiga atau bagian atas adalah patung figur Guru Patimpus, terbuat dari semen dan besi dan diwarnai hitam. 11. Pewarnaan Monumen Guru Patimpus dilakukan pada 2016 dalam agenda revitalisasi oleh Pemerintah Kota Medan. Relief pada tugu menggambarkan lanskap Kota Medan ketika baru terbentuk. Keempat relief diwarnai dengan warna light yellow gold. Demikian soal Monumen Guru Patimpus, tokoh pendiri Kota Medan, yang hingga kini masih bisa dinikmati. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment