Wisata Mangrove di Medan dan Wilayah Lain di Sumut: dari Nikmati Suasana hingga Rasakan Dodol, Sirup, dan Keripik

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Wisata mangrove di Medan dan Sumatera Utara (Sumut) pada umumnya semakin hari semakin dikembangkan. Kehadirannya semakin bersaing dengan pantai, gunung, danau, air terjun, dan sebagainya. Dan, Medan sebagai ibukota juga memiliki wisata mangrove yang terkenal. Ini tak lain karena Sumut memiliki garis pantai yang panjang, untuk wilayah Pantai Timur saja mencapai 545 kilometer. Selain Medan, beberapa kabupaten di Sumut, khususnya yang menghadap Selat Malaka juga mengembangkan wisata mangrove. Sebut saja Kabupaten Langkat, Serdang Bedagai, Batubara, Asahan, dan sebagainya. Dari sekian banyak destinasi wisata mangrove di Sumut, khususnya Pantai Timur, ada lima tempat yang mencuri perhatian. Berikut daftarnya sesuai data yang disarikan dari laman pariwisatasumut.net dan gotravelly.com: 1. Wisata Mangrove Sicanang Lokasi wisata ini berada di Kota Medan, tepatnya di bagian Utara. Lebih detailnya berada di Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan. Selain melestarikan hutan mangrove yang berfungsi mencegah terjadinya abrasi, kehadiran wisata mangrove yang dibangun mulai 2015 itu kini menjadi salah satu destinasi wisata alam andalan. Di tempat ini tersedia sekolah alam, wahana permainan anak-anak, spot selfie, area memancing serta bisa belajar membatik dengan memakai getah mangrove. ㅤ Ada setidaknya 20 jenis mangrove, beberapa jenis malah dikategorikan langka. Selain menjelajahi hutan mangrove, luasnya sekira 19 hektare, Anda juga bisa bersantai sambil mengisi perut di tempat yang disediakan. 2. Wisata Mangrove Kampung Nipah Destinasi wisata mangrove Kampoeng Nipah ini berlokasi di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Atau, berjarak sekitar 56 km dari pusat Kota Medan. Kampung Nipah adalah wisata mangrove berbasis masyarakat pertama di Indonesia. Di Kawasan ini Anda tidak hanya menemukan hutan mangrove, namun juga pengolahan produk berbahan mangrove hingga homestay yang dikelola oleh penduduk setempat. Beberapa produk olahan mangrove yang berhasil diproduksi di desa ini yaitu keripik jeruju, dodol, teh teruji, hingga sirup. Cocok untuk buah tangan. Selain wisata edukasi tentang mangrove, Anda juga bisa bersenang-senang dikawasan ini dengan bermain kanu menyeberangi sungai, mencari kepah laut, berburu kepiting bakau, dan sebagainya. 3. Wisata Mangrove Lubuk Kertang Sesuai dengan namanya, lokasi wisata ini berada di Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat. Jaraknya sekitar 101 km dari pusat Kota Medan. Dengan hamparan hutan mangrove sekitar 100 hektare, terdapat banyak spot foto yang instagramable. Ada juga mercusuar yang bisa Anda gunakan untuk melihat panorama di sekitar lokasi. [caption id="attachment_27456" align="alignnone" width="1029"]Potret udara hasil restorasi Hutan Mangrove Desa Lubuk Kertang. (Foto: Instagram @yunthabimantara/@lubuk_kertang) Potret udara hasil restorasi Hutan Mangrove Desa Lubuk Kertang. (Foto: Instagram @yunthabimantara/@lubuk_kertang)[/caption] Kawasan hutan mangrove yang berdekatan dengan site Pertamina ini memiliki suasana yang cukup asri dan tenang. Sehingga tidak mengherankan jika kawasan ini masih memiliki banyak monyet, kepiting capit sebelah, serta lainnya. Ada dua cara untuk menjelajahi hutan mangrove Lubuk Kertang ini. Pertama melalui jalur darat dengan jembatan kayu atau jalur air dengan menggunakan sampan. 4. Batubara Mangrove Park Wisata mangrove ini terletak di Desa Perupuk, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara. Dari Kota Medan, tempat wisata ini berjarak sekitar 129 km. Wisata mangrove ini dibangun oleh Pemkab Batubara pada tahun 2020. Lokasinya berada di Pantai Sejarah dan dekat dengan Museum Kabupaten Batubara, sehingga banyak dikunjungi wisatawan lokal. Yang menarik, selain sebagai upaya konservasi alam pesisir, pada Mei dan Oktober akan banyak burung-burung 'asing' yang hinggap dan bermukim. Ya, burung migrasi yang terbang lintas kawasan Asia. Ada juga jembatan panjang yang menjorok ke tengah laut. Jembatan tersebut memiliki panjang sekitar 200 meter dengan lebar 2 meter. Di sekitar jembatan juga terdapat warung makan untuk menikmati suasana di pinggir laut. 5.Wisata Mangrove Silo Baru Wisata mangrove ini terletak di Desa Silo Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan. Destinasi wisata ini berjarak sekitar 173 km dari Kota Medan. Di lokasi ini, Anda dapat menelusuri hutan mangrove di jalur tracking yang sudah disediakan oleh pengelola. Terdapat juga pondok-pondok untuk tempat beristirahat untuk bersantai di beberapa titik jalur tracking. Ada juga fasilitas warung apung dan rumah pohon yang bisa dijadikan lokasi spot foto instagrammable selain kolam pembudidayaan ikan, kepiting dan beberapa hewan lainnya. Dari tempat ini Anda juga bisa memboyong pulang aneka oleh-oleh yang diolah dari tanaman mangroves seperti sirup, dodol, dan keripik. Demikianlah lima destinasi wisata mangrove yang ada di Medan dan wilayah-wilayah lain di Sumut. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment