Marak Kasus Bunuh Diri, Pemda Diminta Tanggap terhadap Masalah Ini

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Pengamat hukum, Herman Hofi Munawar mendesak pemerintah daerah memberi perhatian khusus terhadap kasus bunuh diri yang belakangan ini marak terjadi di Kalbar.

Sebagaimana diketahui, dalam dua pekan ini dua kasus dugaan bunuh diri menggemparkan publik Kalbar.

Kasus pertama Plt Ketua DPD Golkar Kubu Raya, Muhammad Iqbal Zafarullah terjun ke Sungai Kapuas Kubu Raya. Ia pun ditemukan tewas.

Sedangkan kasus kedua, Ibu bawa anak dua bulan juga melakukan aksi yang sama, terjun ke Sungai Kapuas Melawi Sintang. Ibu dan anak itu pun ditemukan tak bernyawa.

Menurut Herman, fenomena bunuh diri ini menunjukkan ada persoalan yang sangat serius di lingkungan sosial, sehingga orang dengan mudah mengakhiri hidupnya.

Ia pun menyebut, bunuh diri ibarat fenomena gunung es. Terjadi di berbagai strata dan lapisan umur. Kasus ini adalah persoalan serius. Pemerintah mesti taggap menanganinya.

"Ini persoalan yang sangat serius. Tidak bisa hanya selesai begitu saja," kata Herman kepada Insidepontianak.com, Selasa (23/5/2023).

Ia mengkritik koordinasi antara kepolisian dan pemerintah daerah yang terkesan berjalan sendiri. Bahkan, dalam kasus bunuh diri, Pemda dinilai tak ambil pusing. Kasus ini cendrung dianggap hal biasa. Akhirnya tak ada evaluasi.

Sementara, kepolisian pun juga dinilai kurang serius dan kurang terbuka dalam mengungkap motif dari berbagai kasus bunuh diri.

Dalam kasus dugaan bunuh diri Plt Ketua DPD Golkar Kubu Raya, Muhammad Iqbal Zafarullah misalnya. Sudah dua pekan, motifnya juga belum disampaikan. Padahal, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi.

"Hanya bicara sedang melakukan penyelidikan. Hanya ngomong saja. Sampai di situ saja, tak tuntas dan motifnya tak dibuka," kata Herman.

Seharusnya motif kasus bunuh diri ini dibuka terang. Lalu kepolisian berkoordinasi dengan Pemda. Selanjutnya Pemda merumuskan kebijakan dan analisis. Supaya kasus serupa bisa dihentikan.

Herman meminta Pemda tak bangga dengan Human Development Indeks atau HDI yang tinggi. Sebab, itu tak bisa jadi dasar pembangunan manusia yang dilakukan sudah baik.

Menurutnya, jika HDI tinggi, kasus bunuh diri tak bakal terjadi. Sebab, dalam HDI ada indeks kebahagian masyarakat.

Karena itu, dia mendesak pemerintah betul-betul bersinergi dengan kepolisian dalam menyelesaikan persoalan sosial kemanusiaan ini.

Polisi diminta mencari motif dalam rangka penegakan hukum dan pemerintah menggunakan motif kasus bunuh diri dalam rangka membuat kebijakan.

"Kita berharap motif bunuh diri ini dibuka. Gunanya untuk penegakkan hukum kasus pidana. Pemda digunakan dalam rangka pembangunan manusia," pungkasnya. (Andi)***

Leave a comment