Pemerintah Impor Beras, Daniel Johan: Sama Saja Memukul dari Depan dan Belakang Petani!

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor beras pada Maret 2023 secara nilai mencapai US$ 28,87 juta, meningkat 731,96 persen dari posisi Maret 2022 sebesar US$ 3,47 juta. Bila dibandingkan bulan sebelumnya atau Februari 2022, nilai impor beras pada Maret 2023 turun hingga sebesar 73,35 persen dari sebesar US$ 108,34 juta. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, Senin (17/4/2023), mengatakan, kuota impor sebesar 500.000 ton kini sedang berjalan. Namun, kebutuhan selanjutnya akan ditinjau ulang dengan mempertimbangkan kemampuan pengadaan dalam negeri. “Targetnya 500.000 ton masuk dulu. Kalau proses CBP dalam negeri potensinya bagus, begitu kita yakin bisa penuhi dari dalam negeri, otomatis 500.000 ton ini jalan, (sementara) sisanya ditunda dulu,” kata Ketut dalam diskusi bertema “Memperkuat CBP dari Pengadaan Dalam Negeri” yang digelar Alinea Forum secara daring. Sesuai data per hari Sabtu (15/4/2023), CBP baru mencapai 222.554 ton setara beras dari target sebesar 2,4 juta ton. Pada saat yang sama, pemerintah perlu segera mendistribusikan sekitar 640.590 ton beras untuk 21,35 juta keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH). Masing-masing keluarga menerima 10 kilogram untuk kebutuhan selama Maret-Mei 2023. Anggota DPR RI Daniel Johan kembali mengingatkan pemerintah untuk tidak impor beras saat panen raya berlangsung. Daniel menyampaikan itu saat merespon kebijakan pemerintah yang akan mengimpor beras. "Berulang kali disampaikan pemerintah jangan impor apapun saat petani serang panen raya," tegas Daniel di Pontianak. Menurutnya pemerintah jika melakukan impor saat panen raya sama saja memukul dari belakang dan depan petani. Ditambahkan Politisi PKB ini, pemerintah seharusnya menjaga harkat dan martabat petani dengan cara tidak melakukan impor saat panen raya. "Persoalan di luar panen raya masih oke sesuai kebutuhan yang matang telah dihitung pemerintah," tutupnya. ***

Leave a comment