RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Gelar Seminar, Bahas Bahaya Hipertensi Bagi Ibu Hamil

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
KAYONG UTARA, insidepontianak.com – Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I, Kabupaten Kayong Utara, menggelar seminar awam dengan bertajuk: Cegah dan Kendalikan Hipertensi untuk Hidup Sehat Lebih Lama, Rabu (3/5/2023). Kegiatan ini digelar secara daring dan luring. Diikuti masyarakat umum dan sejumlah ASN dari berbagai Organsasi Perangkat Daerah atau OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara. Dipandu oleh dokter dr Gandra Wahyudi. Adapun pembicaranya yakni, dr Apriani, Sp. P.D serta dr Herman Supriadi, Sp. OG selaku dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis kebidanan-kandungan di RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I. Dalam pemarannya, dr Apriani menyampaikan, hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik kurang dari 90 mmHg. Penderita hipertensi disebabkan beberapa faktor risiko. Di antaranya faktor umur, jenis kelamin, dan riwayat keluarga atau genetik. "Paling tidak, faktor risiko yang didapat ini bisa kita ubah dalam aktivitas sehari-hari, seperti jangan sampai terlalu gemuk (obesitas), hindari merokok, kurang aktivitas fisik, diet tinggi lemak, konsumsi garam berlebih, disiplidemia, konsumsi alkohol berlebih, psikososial dan stres," katanya. Apriani menyampaikan, dampak penderita hipertensi sangat besar. Sebab hampir semua orang bisa terserang penyakit tersebut. Salah satunya, jika tekanan darah telalu tinggi, efeknya terhadap syaraf bisa menimbulkan struk, penyakit jantung hingga ginjal. “Dampaknya, sangat besar sekali jika kita tahu lebih awal belum terjadi kerusakan. Hipertensi bisa kita kendalikan, jangan sampai tekanan darah itu tumbuh komplikasi lainnya baru diobati," pesannya. Sedangkan menurut dokter spesialis kandungan, dr Herman Supriadi menyebut, terlalu tinggi tekanan darah pada ibu hamil, bisa menyebabkan aliran darah untuk bayi akan berkurang dan bayinya kurang berkembang. Maka ibu hamil dengan hipertensi  beresiko menyebabkan ukuran bayinya kecil. Sementara standar bayi ideal sampai cukup bulan, minimal 2,5 kilogram. "Jangan terlalu kecil dan jangan terlalu besar tetapi pertengahan. Karena bayi terlalu kecil dan terlalu besar keduanya berisiko terjadi diabetes di kehidupan saat dewasa. Dan, berisiko hipertensi kembali di kehidupan dewasa,” katanya. “Misal, anak yang lahir dari ibu yang hipertensi bayinya kecil dan ketika dewasa sudah menikah, hamil dan melahirkan akan darah tinggi kembali jadi akan berulang siklusnya," lanjut Herman. Sementara itu, Direktur RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I, dr Maria Fransisca Antonelly menjelaskan bahwa kegiatan seminar awam dilaksanakan sehubungan dengan rangkaian kegiatan hari ulang tahun rumah sakit ke-5 yang jatuh pada Selasa, 9 Mei 2023. "Selain itu, pada bulan Mei ini ada Hipertensi Day, yang diperingati setiap tanggal 17 Mei dan melihat banyak kasus hipertensi," pungkasnya.***

Leave a comment