Bupati Sambas Satono Harap 10 Tahun Lagi Ada Kader KOHATI Jadi Gubernur

27 Oktober 2022 14:02 WIB
Ilustrasi

SAMBAS, insidepontianak.com - Bupati Sambas Satono berharap beberapa tahun ke depan ada kader Korps HMI Wati atau KOHATI yang menjadi pejabat tinggi seperti Bupati, Wali Kota bahkan Gubernur.

Hal itu disampaikan Bupati Sambas Satono saat menghadiri Pembukaan Intermediate Training (LK II) dan Latihan Khusus KOHATI (LKK) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sambas.

Di mana kegiatan tersebut bertajuk Revitalisasi SDM HMI yang Kompeten dalam Menghadapi Era Disrupsi di Hotel Pantura Jaya Sambas, Minggu 23 Oktober 2022 kemarin.

Baca Juga: Atta Halilintar, Kevin Aprilio, Adri Prakarsa, hingga Taqy Malik dan Mario Teguh Dilaporkan Korban Trading

Bupati Sambas Satono mengatakan,
populasi penduduk Indonesia hari ini lebih kurang 275 juta jiwa.

Hampir separuhnya adalah kaum perempuan. Berdasarkan data statistik 49,51 persen penduduk Indonesia adalah perempuan.

"Maka saya bahagia LK2 ini dibarengi dengan LKK. Sehingga ada keseimbangan antara laki-laki dan perempuan. Di Sambas sendiri populasi penduduknya ada 640 ribu jiwa. Mirip-mirip dengan nasional, hampir 49 persennya adalah perempuan," katanya.

Baca Juga: Parah, Alasan Tidak Ada Dana, Pemkot Singkawang Tiadakan Apel Sumpah Pemuda, KNPI : Acara Seremonial Kok Bisa

Bupati Sambas Satono mengatakan, besarnya populasi penduduk perempuan menandakan maju mundurnya Sambas, maju mundurnya Kalbar dan maju mundurnya Negara Indonesia sangat tergantung pada kaum perempuan.

"Maka saya berharap, lima atau sepuluh tahun yang akan datang, ada pejabat negara, ada Gubernur, ada Bupati atau Walikota yang lahir dari Kader KOHATI," harapnya.

Baca Juga: Tes Logika: Coba Pecahkan 7 Perbedaan pada Gambar Kolam Renang dalam Waktu 9 Detik!

Bupati Sambas Satono mengatakan dia sepakat dengan apa yang disampaikan Direktur Politeknik Negeri Sambas, Yuliansyah, bahwa agar seseorang naik kelas ada syarat yang harus dipenuhi.

"Saya setuju dengan apa yang disampaikan Bapak Yuliansyah, ada syaratnya untuk naik kelas. Enggak bisa ujuk-ujuk langsung naik, ada proses karena orang naik tangga itu bertahan, dari satu, dua, tiga, empat dan seterusnya," pungkasnya.***

Leave a comment