Masa Kelam Marshel Widianto, Ditampar Tante, Diludahi karena tak Naik Kelas

14 Desember 2022 14:45 WIB
Ilustrasi

Insidepontianak.com - Komika Marshel Widianto kini sudah semakin tenang seiring kariernya yang semakin menanjak. Meski begitu, dia pernah mengalami masa kelam.

Marshel Widianto bahkan pernah mengalami kisah yang menyesakkan dada saat dititipkan ke rumah tentenya.

Adalah faktor ekonomi yang membuat Marshel Widianto dititipkan ke rumah tantenya. Saat itulah dia harus menjalani hidup yang berat. Tantenya, saudara ibu Marsel Widianto yang berdarah Batak, memang keras dalam mendidik.

Marshel Widianto dititipkan ke rumah tantenya itu selama tujuh tahun. Dalam periode itu, dia pernah diludahi tentenya karena tidak naik kelas. Bahkan, Marshel Widianto pernah ditampar tentenya di depan kepala sekolah.

Baca Juga: Jess No Limit dan Sisca Kohl Bagikan Souvenir Pernikahan Berupa Emas di Jalanan

Pengakuan mengejutkan ini disampaikan Marshel Widianto pada komika lainnya, Boris Bokir, Indra Jegel, Bene Dion, dan Oki Rengga. Mengutip kanal YouTube, Agak Laen, Selasa (13/12/2022), sejatinya pengakuan tersebut disampaikan penuh canda.

“Aku tujuh tahun tinggal di rumah tante. Orangtuaku kan nggak ada uang (untuk biaya sekolah), jadi anak pertama gimana caranya biar bisa naikin harkat martabat orangtua," kenang Marshel Widianto.

Dengan kata lain, Marshel Widianto mengatakan kalau dia dititipkan ketika SMP. Ia mengaku malas belajar dan termasuk kalangan bodoh di antara teman-temannya.
“Waktu SMP dulu di Jakarta Timur, tahun pertama nggak naik kelas," ucap Marshel Widianto.

Dan, saat tantenya menerima rapor tersebut, langsung marah bahkan melempar rapor Marshel Widianto ke tanah. Melihat rapornya dilempar, dia langsung hendak mengambil. Dalam posisi akan menjangkau rapor yang di tanah, mendadak tentenya memanggil.

“Jadi aku dipanggil, pas nengok, diludahin. Kena pipiku, hangat! Itu nangis senangis-nangisnya, mental kena," ucap Marshel Widianto.

Namun, Marshel Widianto tidak dendam dengan tingkah sang tante. Mentalnya malah tertempah. “Ya itu lah gunanya, biar semangat," ucap Marshel Widianto.

Marshel Widianto tak menampik kalau cara mendidik tantenya memang keras. Terbilang, dari enam keponakan yang tinggal di rumah itu, hanya Marshel Widianto yang bertahan.

Masalah ngepel, nyapu, membersihkan halaman, dan sebagainya adalah kisah klasik. Marshel Widianto sangat terbiasa melakukan itu semua.

Komika yang semakin dikenal setelah tampil jadi pengisi acara di Tonight Show itu kemudian cerita soal tentenya itu.

Sang tante adalah sosok yang paling berhasil dari keluarga ibu Marshel Widianto, perempuan garis keturunan Batak, boru Aritonang. Sang tante memilki dua anak dan usia keduanya di atas Marshel Widianto.

“Bapakku orang Jawa, ada campuran Ambon juga. Ibuku yang Batak, kampungnya di Huta Ginjang,” akunya.

Marshel Widianto yang mengaku tidak bisa berbahasa Batak itu kemudian menceritakan lagi kisah pilu bersama sang tante. Tepatnya ketika dia punya masalah di sekolah. Dia dipanggil ke ruang kepala sekolah. Setelah itu kepala sekolah menelpon tantenya.

Maka, sang tante pun langsung datang. Begitu masuk ke ruangan, sang tante tanpa banyak tanya langsung menampar Marshel Widianto di depan kepala sekolah tadi.

“Memang aku yang salah,” kata Marshel Widianto. “Kepala sekolah sempat terkejut, tapi tante tak peduli,” sambungnya.

Sekali lagi Marshel Widianto tak mempermasalahkan itu. Baginya, kalau tantenya tidak mendidik semacam itu, bisa saja dia tidak seperti sekarang. Pun, hubungannya dengan sang tante hingga kini baik-baik saja.

“Jadinya aku kan gak kuliah, padahal didaftarkan tante kuliah di Kalibata. Aku mau cari hidup sendiri. Jadi aku permisi dengan tante, dia cuma bilang jangan kembali kalau belum berhasil,” ungkap Marshel Widianto.

Baca Juga: LINK STREAMING Revenge of Others Episode Final Tayang Malam Ini! Apakah Gi O-Sung Dalang Dari Kematian Park Wo

Dan, Marshel Widianto akhirnya meniti karier di dunia hiburan. Dari penonton bayaran hingga menjadi komika dan main film.

“Aku kesana saat ngisi Tonight Show, nangis dia (tante),” pungkas Marshel Widianto.***

Tags :

Leave a comment