Rektor Unisma Kunjungan ke Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, Bicarakan Ekspansi Kerja Sama

22 April 2024 16:08 WIB
Rektor Universitas Islam Malang atau Unisma Profesor Maskuri, memimpin rombongan Asosiasi Pascasarjana Agama Islam Swasta Indonesia (APAISI) dalam kunjungan ke Kementerian Tinggi Malaysia, Selasa (23/4/2024). (Istimewa)

MALANG, Insidepontianak.com - Rektor Universitas Islam Malang atau Unisma Profesor Maskuri, memimpin rombongan Asosiasi Pascasarjana Agama Islam Swasta Indonesia (APAISI) dalam kunjungan ke Kementerian Tinggi Malaysia, Selasa (23/4/2024).

Dalam kunjungan itu, Prof Maskuri yang juga Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) berdiskusi panjang dengan Prof Azam dari Education Malaysia, yang telah berhasil membawa pendidikan tinggi Malaysia seperti Universitas Kebangsaan yang menempati rangking 35 dunia.

“Banyak hal yang kami diskusikan. Di antaranya tentang pentingnya kerja sama pendidikan, pengabdian masyarakat melalui MBKM menuju World University Ranking,” ucap Prof Maskuri.

Kegiatan kunjungan itu berlangsung mulai 22 sampai 25 April 2024. Prof Azam berharap, Indonesia dan Malaysia bisa bekerja sama dalam program international mobility, untuk mewjudkan World Class University.

 “Kami bersepakat untuk menguatkan jejaring ini sampai ada pengiriman dosen, peneliti dan kerjasama pengajaran,” katanya.

Melalui kerja sama ini, mahasiswa pascasarjana bisa melakukan pengabdian internasional dengan memiliki visa khusus yang berlaku enam bulan.

Akirnya, kedua belah pihak sepakat mendorong MoU dilakukan antar Rektor. Sehingga Indonesia dan Malaysia dapat berkibar pada level dunia.

Rombongan APAISI tak lupa mengunjungi Pesantren An Nahdhoh di daerah Tanjung Sepat Selangor yang berdiri sejak  2019, dan sanggar pendidikan yang merupakan binaan Muslimat PCI NU Malaysia.

Di Pesantren An Nahdhoh rombongan berkesempatan untuk audiensi dan wawancara kepada anak didik yang berjumlah sekitar 45 orang usia rata rata 16-20 tahun.

Rombongan juga bertemu Mimin Mintarsih Ketua PCI Muslimat NU Malaysia, yang banyak membina anak-anak untuk mendapatkan pendidikan non formal di negeri seberang.(Biz/Fauzi)***


Penulis : Muhammad Fauzi
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment