FISIP Untan Copot Seorang Operator Akademik Pascakasus Dugaan Manipulasi Nilai di SIAKAD Mencuat

22 April 2024 15:26 WIB
Dekan Fisip Untan, Dr Herlan. (Insidepontianak.com/Abdul Halikurrahman)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau Fisip Untan mencopot seorang operator akademik di kampus Magister.

Pencopotan itu dilakukan pascakasus manipulasi nilai SIAKAD mencuat yang diduga libatkan oknum dosen bergelar Doktor, berinisial EL, dan seorang mahasiswa S-2 Prodi Ilmu Politik berinisial YL.

YL belakangan diketahui merupakan ketua partai politik di tingkat Provinsi Kalimantan Barat, dan Caleg DPR RI pada pileg 14 Februari 2024, dan berhasil terpilih. 

"Beliau (pegawai operator) kita pindahkan ke tempat lain, dalam rangka memudahkan penyelidikan," kata Dekan Fisip Untan, Dr Herlan, Senin (22/4/2024).

Herlan membenarkan nama oknum mahasiswa berinisial YL yang diduga terlibat dalam skandal kejahtan akademik ini.

"Mahasiswanya berinisial YL. Saya tidak bilang dia mahasiswa bodong, itukan bahasa wartawan. Yang jelas dia terdaftar, hanya saja dia tak pernah masuk kuliah," kata Herlan.

Ia memastikan, tim investigasi sudah bekerja sejak 18 April memanggil berbagai pihak dalam menyelesaikan persoalan ini. Tim investigasi berjumlah lima orang yang dibentuk berdasarkan hasil rapat senat.

"Besok kemungkinan sudah ada kesimpulan. Kalau belum ada kesimpulan kemungkinan diperpanjang (kerja tim investigasi),” terangnya.

Menurut Herlan, hasil kerja tim investigasi nantinya akan diserahkan kepada Rektor Untan untuk memutuskan sanksi jika ditemukan pelanggaran.

Sementara Dr El, belum memberikan klarifikasi atas kasus manipulasi nilai diduga menyeret namanya.

Insidepontianak.com, sudah berupaya mengonfirmasi yang bersangkutan dengan datang langsung ke ruang kerjanya di Fakultas Fisip. Namun Dr El tak berada di tempat.

Sedangkan upaya konfirmasi lewat pesan WhatsApp juga sudah dilakukan. Sejumlah pertanyaan telah disampaikan. Namun sampai sekarang tak direspons. 

Begitu pula dengan YL, mahasiswa S-2 Prodi Ilmu Politik yang juga petinggi partai di Kalbar belum memberikan klarifikasi.

Upaya konfirmasi terakhir melalui pesan WhatsApp, dengan mengirimkan sejumlah pertanyaan, juga tak dijawab, dengan alasan masih di luar kota.(Andi)***

Leave a comment