Harisson: Pekerjaan Rumah Kalbar Siapkan Generasi Indonesia Emas 2045

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Menjadi pekerjaan rumah (PR) negara Indonesia khususnya Provinsi Kalbar menyiapkan generasi penerus menuju Indonesia Emas tahun 2045.

Hal itu ditegaskan Pj Gubernur Kalbar saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Seminar Ilmiah Nasional Obestetri dan Gynecology dengan tema "Triple Elimination for Pregnant Women, Postoperative Infection Protection and Rationalization Antibiotic in Obstetrics and Gynecology” di Hotel Ibis Pontianak.

"PR kita semua adalah menyiapkan generasi penerus menuju Indonesia Emas tahun 2045, ini sering saya sampaikan. 2045 sudah diprediksi oleh lembaga-lembaga Keuangan dunia Indonesia menjadi 4 negara dengan perekonomian terbesar di dunia," ungkap Harisson.

Ia menyebutkan bahwa pada tahun 2045 nanti akan banyak perusahaan dalam negeri maupun luar negeri yang melakukan ekspansi dan berinvestasi.

Hal tersebut perlu di imbangi dengan kualitas tenaga kerja ahli Indonesia yang menguasai teknologi.

Yang perlu disiapkan pada tahun 2045 nanti banyak perusahaan asing maupun perusahaan dalam negeri yang ekspansi dan berinvestasi di dalam negeri maupun luar negeri.

"Dan itu membutuhkan tenaga kerja yang benar-benar handal, pintar, memiliki ilmu pengetahuan dan menguasai teknologi untuk mengisi Top Top Management" jelasnya.

Harisson menekankan agar semua pihak mengambil peran dengan melakukan kolaborasi demi mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045.

Semua harus berperan harus berkolaborasi karena di 2045 nanti diprediksi pendapatan Indonesia rata-rata, pengeluaran perkapita per orang sekitar 340 sampai 444 juta dihitung dengan kurs Rp14.800, jadi bisa dibayangkan rata-rata perbulan pengeluaran perkapita per orang itu sekitar Rp28-37juta.

"Sekarang perkapita pertahun di Kalbar hanya Sembilan Juta Delapan Ratus Sepuluh Rupiah, perbulan sekitar Delapan Ratus Tujuh Belas Ribu Rupiah. Karena itu IPM kita ranking 30 dari 34 provinsi," tegasnya.

Kemudian Ia juga berharap agar angka kemiskinan ekstrim yang masih cukup tinggi dengan perhitungan pendapatan dan pengeluaran yang tidak sebanding.

Dimana itu juga menjadi skala prioritas negara untuk mewujudkan Indonesia khususnya Kalimantan Barat keluar dari kemiskinan ekstrim.

Kemiskinan ekstrim yang masih tinggi dengan angka 87.628 keluarga. Pengeluaran perhari sekitar itu sekitar Rp11.731 atau perbulan sekitar Rp351.930.

"Masih banyak orang miskin dengan tingkat ekonomi ekstrim, bagaimana mereka bisa menyehatkan keluarganya. Itulah peran kita semua untuk membantu indonesia keluar dari kemiskinan ekstrim dan menyiapkan generasi muda yang sehat," pesannya.

Pria kelahiran Palembang ini berharap banyak kepada tenaga kesehatan di Kalbar terkhusus yang ada pada kegiatan seminar tersebut, untuk memanfaatkan kesempatan peran dalam menyiapkan generasi penerus yang sehat dan unggul yang mampu bersaing di level internasional.

"Saya menaruh harapan besar kepada seluruh tenaga kesehatan untuk mengambil peran bersama-sama menyiapkan generasi kita jauh lebih sehat dan unggul dari bangsa-bangsa lain demi menyongsong Indonesia Emas tahun 2045," tutupnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua IDI Kalimantan Barat, Ketua POGI Kalimantan Barat beserta seluruh jajaran pengurus dan anggota, Ketua IBI Kalimantan Barat beserta seluruh anggota yang hadir, para narasumber seminar dan para undangan yang hadir. ***

Leave a comment