Penunjang Pertumbuhan Ekonomi, Kepala BI Kalbar: 63,7 Persen UMKM Bergerak di Bidang Kuliner

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Barat pada Bulan Oktober 2023 sebanyak 63,7 persen UMKM bergerak pada bidang kuliner dari total 225.713 usaha mikro, kecil, dan menengah di Kalimantan Barat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat N.A. Anggini Sari mengakui jika hal ini menandakan UMKM menjadi salah satu penunjang pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.

Sejalan dengan hal tersebut, pada triwulan II 2023 meningkatnya pangsa pembiayaan UMKM menjadi 31,36 persen dari total kredit Kalimantan Barat, dimana pembiayaan sektor UMKM Kalimantan Barat tercatat tumbuh sebesar 10,62 persen (yoy) atau 3,06 persen (qtq) menjadi sebesar Rp27,95 triliun.

"Dengan mayoritas pangsa UMKM disalurkan pada sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) sebesar 40,14 persen," jelas Anggini saat Pembukaan Program Inkubator Bisnis Bank Indonesia (INKUBBI) 2023 di Kantor BI Kalbar, Senin (20/11/2023).

Menurutnya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat (KPwBI Kalbar) mendukung pelaksanaan tugas utama Bank Indonesia dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, melalui dukungan kepada sektor riil khususnya UMKM sebagai salah satu pendorong perekonomian Indonesia.

"KPwBI Kalbar melakukan implementasi dari kebijakan Bank Indonesia untuk meningkatkan aspek korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan bagi pelaku usaha UMKM," urainya.

Dijelaskannya melalui 5 (lima) tahapan pengembangan UMKM mulai dari Kelompok Subsisten, UMKM Potensial, UMKM Sukses, UMKM Digital, dan UMKM Ekspor.

"Salah satu pengembangan UMKM kearah digital dimana Bank Indonesia mendorong UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital, pemasaran secara online, dan transaksi pembayaran digital (salah satunya menggunakan QRIS)," katanya.

Melalui pelatihan onboarding yang diadakan tahunan, Bank Indonesia membagi UMKM kedalam 2 (dua) kelas pelatihan meliputi UMKM Potensial dan UMKM Unggulan berdasarkan pemanfaatan pemasaran online yang telah dilakukan untuk optimalisasi kinerja pemanfaatan marketplace.

Selain itu, Bank Indonesia juga mendukung pemanfaatan teknologi digital terutama kepada UMKM bentuk pengendalian inflasi pangan melalui program digital farming. "KPwBI Kalbar pada tahun 2020 memfasilitasi Gapoktan Binaan untuk mengimplementasikan digital farming sisi hulu dengan pemanfaatan sensor tani dalam memberikan rekomendasi yang optimal," tuturnya.

Sedangkan pada tahun 2023, KPwBI Kalbar mendukung Gapoktan Binaan untuk bekerjasama dengan salah satu platform digital menerapkan digital farming sisi hilir dengan memasarkan dan menjual produk komoditas beras melalui aplikasi digital.

Ditambah melalui sosialisasi dan pendampingan pemanfaatan QRIS bagi pelaku usaha atau merchants dan pendampingan penggunaan aplikasi SIAPIK untuk mempermudah UMKM dalam membuat laporan keuangan guna meningkatkan credit profile UMKM.

Serta, memfasilitasi business matching bersama perbankan untuk memberikan dukungan pembiayaan kepada UMKM dan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) memberikan bantuan berbagai sarana dan alat produksi maupun pelatihan teknis yang diperuntukan kepada UMKM atau kelompok hulu UMKM sebagai dukungan peningkatan kuantitas dan kualitas. ***

Leave a comment