Kenali Sakit Batu Empedu, Ketika Cairan Pencernaan Mengeras: Wanita Paling Berisiko

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Penyakit memang tidak mengenal gender, namun batu empedu cenderung menyasar wanita. Ya, kaum Hawa dianggap paling berisiko mengalami sakit ini.

Wanita yang disasar sakit batu empedu ini biasanya berusia 40 atau di atasnya. Bisa juga wanita yang sedang hamil maupun mengalami obesitas.

Yang jelas, wanita yang menderita batu empedu akan merasakan sakit di kanan perut. Ukuran batu empedu pun bisa sekecil sebutir pasir hingga sebesar bola golf.

Melansir halodoc.com, Senin (30/10/2023), batu empedu atau gallstones adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras yang dapat terbentuk pada kantung empedu.

Sebagai informasi, kantung empedu adalah organ kecil berbentuk buah pir di sisi kanan perut, tepat di bawah hati. Kantung empedu menampung cairan pencernaan yang disebut empedu yang dilepaskan ke usus kecil.

Orang yang mengalami gejala penyakit batu empedu biasanya memerlukan pengobatan segera. Salah satu pengobatan batu empedu yaitu dengan operasi pengangkatan kantung empedu.

Namun, jika batu empedu tidak menimbulkan tanda atau gejala, biasanya tidak memerlukan pengobatan batu empedu. Sayangnya, tidak jelas apa yang menyebabkan batu empedu terbentuk.

Para ahli berpikir batu empedu dapat terjadi ketika empedu mengandung terlalu banyak kolesterol. Biasanya, empedu mengandung cukup bahan kimia untuk melarutkan kolesterol yang dikeluarkan oleh hati.

Namun, jika hati mengeluarkan lebih banyak kolesterol daripada yang dapat dilarutkan oleh empedu, maka kelebihan kolesterol dapat membentuk kristal dan akhirnya menjadi batu.

Selain itu para ahli beranggapan penyakit ini muncul karena empedu mengandung terlalu banyak bilirubin. Tubuh memproduksi bilirubin ketika memecah sel darah merah.

Kondisi tertentu menyebabkan hati membuat terlalu banyak bilirubin, termasuk sirosis hati, infeksi saluran empedu, dan kelainan darah tertentu. Kelebihan bilirubin berkontribusi pada pembentukan batu empedu.

Selain itu, karena kantung empedu tidak bisa mengosongkan dengan baik. Jika kantung empedu tidak mengosongkan sepenuhnya, empedu bisa menjadi sangat pekat, dan ini berkontribusi pada pembentukan batu empedu.

Yang jelas, ada beberapa jenis batu empedu yang dapat terbentuk di kantung empedu. Jenis pertama adalah batu empedu kolesterol.

Jenis batu empedu ini adalah yang paling umum, sering tampak berwarna kuning. Ini terdiri dari kolesterol yang tidak larut, tetapi mungkin mengandung komponen lain.

Dan, jenis ynag kedua adalah batu empedu pigmen. Jenis ini berwarna cokelat tua atau hitam ini terbentuk ketika empedu mengandung terlalu banyak bilirubin.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko batu empedu, antara lain:

  1. Wanita
  2. Berusia 40 atau lebih tua
  3. Memiliki kelebihan berat badan atau obesitas
  4. Tidak banyak bergerak
  5. Sedang hamil
  6. Sering makan makanan tinggi lemak
  7. Mengonsumsi makanan tinggi kolesterol berlebihan
  8. Sering makan makanan rendah serat
  9. Memiliki riwayat keluarga dengan batu empedu
  10. Mengidap diabetes
  11. Memiliki kelainan darah tertentu, seperti anemia sel sabit atau leukemia
  12. Menurunkan berat badan dengan sangat cepat
  13. Minum obat yang mengandung estrogen, seperti kontrasepsi oral atau obat terapi hormon
  14. Memiliki penyakit liver

Begitupun, sebagian besar kasus, pengidap tidak memerlukan pengobatan batu empedu kecuali jika kondisi ini menyebabkan rasa sakit. Namun, apakah batu empedu bisa keluar dengan sendirinya? Jawabannya adalah iya.

Terkadang pasien bisa mengeluarkan batu empedu tanpa menyadarinya. Kendati demikian, jika pengidapnya kesakitan, dokter kemungkinan akan merekomendasikan pengobatan batu empedu berupa operasi.

Banyak orang kerap mempertanyakan apakah batu empedu bisa kambuh lagi setelah operasi. Jawabannya, benar demikian, bahkan batu empedu juga dapat kambuh setelah operasi pengangkatan kantong empedu.

Adapun gejala atau indikasi batu empedu kambuh, serupa dengan gejala saat munculnya batu empedu pertama kali.

Ketika penyakit ini semakin parah, maka akan muncul sekian komplikasi seperti:

  1. Peradangan kantong empedu
    Batu empedu yang tersangkut di leher kandung empedu dapat menyebabkan radang kandung empedu (kolesistitis). Kolesistitis dapat menyebabkan rasa sakit dan demam yang parah.
  2. Penyumbatan saluran empedu
    Batu empedu dapat memblokir tabung (saluran) di mana empedu mengalir dari kantong empedu atau hati ke usus kecil. Sakit parah, penyakit kuning dan infeksi saluran empedu dapat terjadi karena kondisi ini.
  3. Penyumbatan saluran pankreas
    Saluran pankreas adalah tabung yang mengalir dari pankreas dan terhubung ke saluran empedu sesaat sebelum memasuki duodenum. Cairan dari pankreas, yang membantu pencernaan, mengalir melalui saluran pankreas.

Dengan kata lain, batu empedu dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pankreas, yang dapat menyebabkan radang pankreas (pankreatitis). Pankreatitis menyebabkan nyeri perut yang intens dan konstan dan biasanya memerlukan rawat inap.

  1. Kanker kantung empedu
    Orang dengan riwayat batu empedu memiliki peningkatan risiko kanker kantung empedu. Meski begitu, kanker ini sangat jarang terjadi.

Demikian soal sakit batu empedu yang cenderung menyasar wanita. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment