Warkop Madju, Kedai Legendaris Samarinda yang Andalkan Alat Masak dan Furniture Zaman Dulu

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Kota Samarinda memiliki beberapa warung kopi (warkop) legendaris, satu di antaranya adalah Warkop Madju. Kedai ini antik karena mengandalkan alat masak dan furniture zaman dulu.

Tidak hanya soal fisik, Warkop Madju Samarinda juga memiliki rasa yang otentik. Minuman serta makanan olahan warkop ini telah terjaga sekian lama, itulah sebab disebut legendaris.

Secara usia, warkop legendaris Madju ini telah berdiri sejak 1970-an di Samarinda. Artinya makanan dan minumannya telah menyapa masyarakat sekira setengah abad.

Melansir inditourist.com, Selasa (24/10/2023), Samarinda identik dengan Sungai Mahakam, begitu juga dengan kuliner berhubungan dengan sungai tersebut.

Nah, wisata kuliner Sungai Mahakam identik dengan warung kopi antik gaya Samarinda tempo dulu. Salah satunya adalah Madju yang sudah berdiri sejak 1970-an.

Bahkan, pengakuan sang pemilik di kanal YouTube, Cak Utha, dilansir Selasa (24/10/2023, Warkop Madju sejatinya telah ada pada 1950-an. Pindah ke lokasi di Jalan Panglima Batur baru pada 1970.

“Saya generasi kedua,” kata sang pemilik.

Warkop Madju menyediakan berbagai hidangan bercita rasa otentik yang dibuat sendiri. Seperti kopi tubruk, teh susu, roti bakar selai sarikaya, roti telur, dan telur ayam kampung setengah matang.

Teh susu asli Samarinda yang rasanya seperti teh tarik era 1960 hingga 1970-an adalah minuman khas wisata kuliner Sungai Mahakam.

Sajian teh susu diseduh dari daun teh bubuk yang dimasukkan ke dalam kain penyaring dan direndam selama 3-4 menit dalam air yang baru mendidih. Kemudian dituang ke dalam cangkir dan ditambahkan susu kental manis yang banyak.

Melansir rhynotes.blogspot.comm Selasa (24/10/2023), penulis asal Samarinda, Rahmayanti Yanuariadi menuliskan warkop ini masih menggunakan barang peralatan memasak zaman dulu, furniturenya juga model lama.

Ini terlihat dar meja kayu biasa yang cat permukaan mejanya terkelupas sedikit, rak gelas, tempat pencucian piring, panci jerang air, teko pembuat kopi teh, rak roti, lemari kaca penyimpan kue pie kacang, dan rak rokok.

Warkop Madju ini berada di barisan toko eletronika yang berada di Jalan Panglima Batur, tepatnya di simpang empat Pasar Pagi Samarinda.

Namun yang pasti, pada pukul 06.00 pagi ketika toko-toko lain masih tutup, Warkop Maju sudah siap menerima tamu-tamunya.

Menu populer untuk sarapan adalah roti telur dan roti selai sarikaya yang dibakar dengan bara api arang. Untuk yang menginginkan hidangan berkuah panas, tersedia juga coto Makassar dan soto Banjar.

Meskipun bukan masakan asli Samarinda, coto Makassar dan soto Banjar ini sudah lama menjadi menu andalan wisata kuliner Sungai Mahakam.

Yang paling recommeded untuk dicoa tentu saja teh susu asli Samarinda. Konon, teh susu ini adalah suguhan minuman berkelas tinggi pada zaman dulu, yang biasanya disajikan untuk tamu istimewa, tamu penting, atau tamu terhormat.

Cara membuatnya masukkan bubuk daun teh (loose leaf yang potongan daunnya kecil-kecil) ke dalam kain penyaring. Lalu, diseduh dengan air panas rebusan baru, diamkan/rendam 3-4 menit.

Setelah direndam atau didiamkan, lalu tuang ke cangkir. Terakhir tambahkan susu kental manis yang banyak. Ya, rasanya memang manis karena itulah rasa yang original. (Adelina). ***

Leave a comment