Nasi Subut dan Sate Ikan Pari, Kuliner Khas Kaltara, ketika Beras Dicampur Jagung dan Ubi Jalar Ungu

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Pernah dengar nasi subut? Ya, ini adalah kuliner khas Kalimantan Utara (Kaltara) yang sejak dulu biasanya dipasangkan dengan sate ikan pari.

Nasi Subut dan sate ikan pari ini kuliner khas Kaltara yang mungkin jarang ditemui di daerah lain. Tampilannya unik karena bahan pembuatannya juga beda.

Keunikan nasi subut adalah warnanya yang tidak biasa yakni ungu. Ditambah dengan sate ikan pari, tentu kuliner khas Kaltara ini patut dicoba.

Ya, nasi berwarna putih sudah bisa. Begitu juga dengan nasi yang berwarna merah maupun kuning. Lalu, kenapa nasi subut ini bisa berwarna ungu?

Melansir traveltourismid.com, Rabu (11/10/2023), nasi subut merupakan olahan yang terdiri dari campuran jagung dan ubi jalar ungu, sehingga nasi yang disajikan memiliki warna ungu.

Dengan cita rasa yang legit dan memiliki tekstur lembut, nasi subut biasa dinikmati dengan lauk khas lainnya yaitu sate ikan pari.

Sate ikan pari memang termasuk makanan khas dari Kalimantan, sehingga nasi subut dan sate ikan pari telah disajikan bersamaan sejak dulu.

Proses pengolahan nasi subut cukup sederhana. Awalnya beras dimasak seperti biasa hingga matang menjadi nasi. Kemudian rebut atau kukus ubi jalar yang sudah dipotong menjadi bentuk dadu.

Rebus atau kukus juga biji jagung yang telah ditambahkan sedikit garam sebagai penyedap rasa. Tunggu semua bahan tersebut matang kemudian campurkan menjadi satu. Nasi subut telah siap untuk dimakan.

Tidak ada takaran khusus, semua tergantung selera dan kebutuhan. Bagi yang tidak menginginkan banyak nasi, takaran nasi dikurangi, sementara ubi jalar dan jagungnya ditambah. Begitu juga sebaliknya.

Beberapa masyarakat setempat mengatakan bahwa makanan ini sudah ada sejak nenek moyang mereka dengan maksud untuk menghindari kelebihan makan nasi.

Dilihat dari campurannya, nasi subut sangat padat gizi. Ubi jalar dan jagung tidak dihaluskan sebelum dicampur dengan nasi. Jagung yang digunakan berupa jagung pipil, sementara ubi jalar dipotong dadu.

Sementara untuk mengolah sate ikan pari, daging ikan direndam dulu dalam air yang telah dicampur dengan jeruk nipis selama beberapa menit. Kemudian, daging tersebut diolesi dengan bumbu halus untuk dibakar.

Daging ikan pari juga diberikan bumbu tambahan yang telah dicampur dengan madu dan kecap manis saat dibakar. Biasanya nasi subut dan sate ikan pari disajikan dengan minuman hangat yang diolah dari campuran susu dan sari bawang hutan.

Ikan pari banyak didapat dari Sungai Sesayap yang merupakan sungai induk di bagian utara Kalimantan Timur. Di sungai ini, seringkali para nelayan mudah untuk mendapatkan ikan pari.

Sebagai informasi, nasi subut ini dipercayai berasal dari Tana Tidung yang merupakan kabupaten termuda di Kaltara. Nasi subut dipercaya telah ada sejak zaman nenek moyang dan telah turun-temurun diwarisi sebagai makanan khas daerah setempat.

Kuliner khas Kaltara yang satu ini juga disebut aman bagi penderita diabetes karena rendahnya kandungan gula. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment