Netizen Kecam Aksi Penganiayaan Buat Daerah Cilacap Masuk Trending Topik Aplikasi X

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Akhir bulan September 2023 ini, nama daerah Cilacap, Jawa Tengah terkena imbas dua video penganiayaan hingga pemukulan yang dilakukan oleh bocah Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Lantaran kedua video penganiayaan SMP Cilacap ini, kawasan tersebut terkena imbas dan membuatnya tercoreng. Netizen yang mengetahuinya pun turut meradang lantaran melihat insiden tersebut.

Bahkan, lantaran kedua video penganiayaan yang dilakukan oleh oknum pelajar siswa SMP Cilacap ini, kawasan dan nama sekolahnya ikut tercoreng. Di dunia maya saja, warganet kompak mengecap aksi tersebut.

Sebelumnya diketahui, bahwa aksi penganiayaan yang dilakukan oleh MK (15) dan WS (15) terhadap teman sekolahnya, FF (14) viral di media sosial.

Pihak kepolisian berhasil meringkus 5 orang siswa yang terlibat di dalamnya. Dari kesemuanya, dua diantaranya yakni WS dan MK dinyatakan sebagai tersangka dan tiga lainnya hanya dimintai keterangan sebagai saksi.

Kasus perundungan tersebut bahkan menarik perhatian organisasi Internasional, UNESCO. Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto.

"Kenapa kami kumpulkan bapak ibu sekalian. Sebab saya tadi di telepon Staf Presiden, Panglima TNI, Kapolri, lalu Menteri PMK karena kasus ini mendapat perhatian dari UNESCO," terang Fannky, pada Rabu (27/8).

Seakan mata rantai perundungan tidak terputus. Publik kembali dikejutkan oleh video yang diduga merupakan tindakan bullying di tempat yang sama.

Video dugaan aksi bullying yang kedua ini diunggah oleh akun @Strawberry, pada Kamis (28/9).

"Belum juga kasus bullying yang rame tadi reda, ini udah ada lagi kejadian di tempat yang sama. Kayaknya beda hari aja atau gimana masih kurang tau. Bener2 tingkah anak sekarang ngeri ngeri. Cilacap bullying pelaku penjara bocah," tulis deskripsi akun @strawberry, Kamis (27/9)

Dalam video tersebut, seorang bocah SMP dengan baju putih dan celana dongker membabi buta memukul korban. Beruntungnya, salah satu temannya mencoba untuk melerai.

Namun, setelah itu nampak seorang bocah lain yang mengenakan topi meminta pelaku agar terus menghajar korban.

Video viral ini mendapat perhatian netizen dan melakukan analisa mandiri. Hasilnya, akun @Syaikh_safiq menduga bahwa bocah bertopi dan meminta perkelahian dilanjutkan adalah MK, pelaku utama pada kasus sebelumnya.

Analisa ini mengacu kepada beberapa gerakan dan postur tubuh yang sama dari kedua video yang berbeda. Selain itu, atribut perlengkapan sekolah yang dikenakan juga sama.

"Inimah emang geng mereka lagi, masih orang yang sama," balas akun @syaikh_safiq, sambil menunjukkan hasil analisanya.

Mendapati hal itu, netizen pun turun tangan. Mereka ramai-ramai memberi komentar kecaman, dan meminta pelaku bullying harus dikenakan hukuman yang tegas.

"Dek dek makan masih disuapin aja lagaknya kaya preman terminal, mak lu noh lagi nyangu😭🫵🏻," timpal akun @cloudysnowys.

"Miris banget liat anak yang suka nindas temennya terlebih lagi ini masih pada pelajar," sambung akun @echachaa__.

"Aku benci banget liat orang bully orang lain. Kalo aku liat sih, bakalan ku rendem nih bocah pake rinso. 🤬 Kalo adikku diginiin, gue yang maju. Tampolin bolak balik, kadang anak kurang ajar begini, ga bisa diomongin doang. Mesti dihajar. Sabet pake ikat pinggang kalo perlu," komentar akun @didi_hadid dengan geram.

Kasat Reskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setyoko menyebut bahwa pihaknya telah meringkus pelaku di dalam video viral yang kedua ini.

"Sudah (ditangani). Bersamaan dengan video yang viral, video yang satu juga kita lidik sekalian," jelasnya, Jumat (29/9).

Kompol Guntar juga menyebut, bahwa lokasi peristiwa di dua video yang berbeda memanglah sama. Bahkan, dia juga mengungkapkan semua yang terlibat pada video yang berbeda itu, merupakan anak didik di satu sekolah sama.

"Iya lokasinya sama, (Kecamatan) Cimanggu. Kejadiannya Senin (25/9)," terang Guntar mengenai lokasi kejadian pada video yang ke dua.

Walaupun kedua lokasi sama, Guntar menyebut bahwa motif penganiayaan di video kedua ini bukanlah termasuk dalam kategori perundungan.

"Iya berkelahi. Kalo (video) yang belum kepotong ada (korban) mbales (membalas)," ungkapnya

Terkait tudingan beberapa netizen, yang menyebut bahwa salah satu pelaku di video kedua merupakan MK, pihak kepolisian tidak memberi keterangan.

Meski bukan dilandasi motif perundungan, aparat penegak hukum menyebut bahwa pelaku di video yang baru viral ini tetap akan menghadapi hukum peradilan anak di bawah umur.

Mirisnya, karen dua rentetan kedua video yang diduga penganiayaan oleh bocah SMP Cilacap ini. Kawasan tersebut menjadi pembicaraan trending topic di aplikasi X.

Selama artikel ini ditulis, terdapat 19,7 juta netizen yang membahas kasus penganiayaan bocah SMP Cilacap di kolom trending topic. (Dzikrullah) ***

Leave a comment