Keunikan Museum Lewu Hante, Ikon Barito Timur di Perbatasan Selain Tugu Burung Enggang

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Daerah perbatasan cenderung tampil sekadar, tapal batas yang dipercantik hingga tampil indah. Namun Barito Timur berbeda, ada Museum Lewu Hante dan Tugu Burung Enggang di sana.

Artinya kawasan perbatasan ini digarap serius, keberadaan Museum Lewu Hante adalah buktinya. Sementara Tugu Burung Enggang melengkapi pintu masuk ke Barito Timur itu.

Ya, Museum Lewu Hante dan Tugu Burung Enggang adalah ucapan selamat datang di Kalimantan Tengah dari Kalimantan Selatan yang berada di perbatasan Barito Timur.

Melansir visitbartim.com dan direktoripariwisata.id, Sabtu (23/9/2023) kawasan ini sering disebut dengan nama Bundaran Pasar Panas. Ini tak lain karena nama jalan tersebut adalah Jalan Pasar Panas.

Pasar Panas sejatinya adalah nama desa yang berada di Kalimantan Selatan, tepatnya di Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong. Artinya, kawasan perbatasan Barito Timur Kalimantan Tengah ini memang menuju Desa Pasar Panas.

Yang jelas, Museum Lewu Hante dan Tugu Burung Enggang berada di Taniran, Kecamatan Banua Lima, Barito Timur. Kedua bangunan ini adalah ikon pintu masuk ke Kalimantan Tengah dari Kalimantan Selatan.

Tugu Burung Enggang ini dibangun sejak 1996 dan memakan waktu sekitar setahun lebih dalam pembangunannya. Posisinya di tengah-tengah bundaran, tinggi menjulang dan megah. Patung burung enggang tepat berada di bagian puncaknya.

Bundaran Pasar Panas, merupakan tempat yang nyaman dikunjungi, di samping tidak dipungut biaya alias gratis, tempat ini sebagai tempat persinggahan oleh para wisatawan yang kebetulan lewat tempat tersebut.

Mulai dari pagi, siang, sampai sore hari banyak yang singgah sekadar melepas lelah dan sekaligus mengabadikan momen yang langka, terkhusus bagi mereka yang jarang-jarang melewati bundaran tersebut.

Jika senja telah tiba, banyak para kaum muda yang sekedar duduk-duduk di bundaran, sambil menyaksikan pemandangan di arah barat tempat tenggelamnya matahari. Pun, bundaran dengan Tugu Berung Enggang-nya akan semakin indah jika dilihat dari atas.

Dan, akan lebih semarak lagi karena di samping bundaran, terdapat Museum Lewu Hante yang sangat tersohor. Secara visual, museum ini cukup menarik. Pasalnya, bangunannya berbentuk rumah adat.

Museum ini bisa juga dikatakan sebagai sebuah rumah adat yang cukup tinggi. Suasana sekitarnya juga cukup mengesankan. Suasananya asri membuat Anda betah untuk berlama-lama di tempat ini.

Museum Lewu Hante yang berarti rumah betang atau rumah besar dalam bahasa Suku Dayak Manyaan. Dan memang benar, bentuk arsitektur museum memang rumah betang.

Di dalam kawasan Museum Lewu Hante ini terdapat dua replika rumah betang dan yang satunya digunakan sebagai museum yang memiliki cukup banyak koleksi. Di halaman museum pun terdapat kafe dan juga patung dengan memakai baju adat Suku Dayak.

Kolekasi yang terdapat di museum ini mulai dari benda peninggalan seperti guci, senjata tradisional Mandau, hingga benda peninggalan masa kolonialisme Belanda dan Jepang seperti samurai dan pistol.

Demikian soal Museum Lewu Hante dan Tugu Burung Enggang yang berada di Barito Timur, tepatnya di perbatasan Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Selatan. (Adelina). ***

Leave a comment