Keunikan Taman Nasional Tanjung Puting, Surganya Flora dan Fauna: Termasuk Orangutan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Taman Nasional Tanjung Puting identik dengan orangutan, namun tidak sekadar itu karena kawasan ini adalah surganya beragam flora dan fauna.

Memang, Taman Nasional Tanjung Puting adalah area konservasi orangutan pertama di Indonesia. Meski begitu, ragam flora dan fauna juga nyaman di dalamnya.

Artinya, selain melihat dan belajar soal orangutan, Anda juga bisa menikmati flora atau fauna lain serta alam indah di Taman Nasional Tanjung Puting.

Melansir rimbakita.com, Kamis (21/9/2023), Taman Nasional Tanjung Puting adalah salah satu taman nasional yang terletak di Pulau Kalimantan.

Kawasan seluas 415.000 hektare ini menjadi rumah untuk berbagai jenis flora, fauna, serta memiliki panorama alam yang indah. Pesona tersebut menjadi keunikan tersendiri sehingga mampu menarik para wisatawan.

Berbagai kegiatan pun dapat dilakukan oleh pengunjung di taman nasional ini seperti berwisata, menyatu dengan masyarakat, serta melakukan penelitian.

Pada awalnya, kawasan Taman Nasional Tanjung Puting merupakan kawasan Suaka Margasatwa Sampit seluas 205.000 hektare. Ditetapkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda melalui pada 18 Agustus 1937.

Kemudian pada 1941, kawasan ini terdaftar menjadi Suaka Alam Sampit seluas 205.000 hektare dan Suaka Alam Kotawaringin seluas 100.000 hektare. Tujuan pembentukan suaka alam ini untuk perlindungan orangutan dan bekantan.

Setelah Indonesia merdeka, Suaka Margasatwa Sampit kemudian berubah menjadi Suaka Margasatwa Tanjung Puting, tepatnya pada 1970-an. Luasnya juga berubah menjadi 270.040 hektare.

Suaka Margasatwa Tanjung Puting pun dimasukkan ke dalam daftar Cagar Biosfer di Indonesia oleh UNESCO. Suaka margasatwa ini diperluas mencakup area hutan sehingga keseluruhan luasnya menjadi 300.040 hektare.

Suaka Margasatwa Tanjung Puting kemudian dicalonkan sebagai taman nasional pada 1982. Kemudian ditetapkan sebagai taman nasional seluas 415.040 hektare pada 1996.

Secara administrasi kawasan ini terletak di Kecamatan Kumai, kabupaten Kotawaringin Barat dan di Kecamatan Hanau, Danau Sembuluh, serta di Seruyan Hilir, kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

Terdapat tujuh alarian sungai di kawasan ini. Sungai yang dimasud adalah Sekonyer, Buluh Kecil, Buluh Besar, Cabang, Perlu, Segintung, dan Pembuang.

Yang jelas, Taman Nasional Tanjung Puting adalah surga dan habitat terhadap berbagai jenis flora dan fauna. Kekayaan tersebut menjadi pesona tersendiri bagi taman nasional ini.

Jenis flora di taman nasional ini cukup beragam dan menyesuaikan dengan vegetasinya. Di wilayah hutan kerangas, tumbuhan yang banyak ditemukan adalah tumbuhan pemakan serangga, yakni kantong semar.

Sementara di sekitar hutan rawa air tawar dan di sekitar sungai, didominasi oleh tumbuhan kayu merambat dari yang kecil sampai besar, perdu, paku-pakuan, dan epifit.

Pada area hulu sungai terdiri atas rawa rumput dengan flora yang mendominasi adalah Pandanus sp dan bakung seperti Crinum sp. Lalu di hutan bakau ditemukan nipah, sedangkan di pesisir pantai ditumbuhi jenis Pandanus, Casuarina, Scaevola, serta Barringtonia.

Jenis pohon lain yang juga dapat ditemui adalah meranti, gaharu, keruing, sengkuang, ramin, jelutung , kayu lanan, dan kayu ulin.

Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting juga dikenal memiliki keberagaman fauna. Jenis fauna yang ditemukan juga bervariasi dari satwa liar, langka, sampai satwa endemik.

Diketahui ada sekitar 38 jenis mamalia yang menjadi penghuni kawasan ini. Beberapa spesies mamalia besar yang dapat ditemukan antara lain babi janggut, kijang muncak, pelanduk kancil, dan rusa sambar.

Selain itu, kawasan ini juga menjadi habitat primata yang dilindungi seperti bekantan, owa Kalimantan, orangutan Kalimantan, dan beruang madu.

Tidak hanya itu saja, kawasan ini juga menjadi rumah bagi jenis mamalia air seperti duyung dan lumba-lumba yang beberapa kali menampakkan diri area perairan.

Reptil yang menghuni taman nasional ini cukup bervariasi. Beberapa diantaranya adalah labi-labi, buaya sinyulong, dan buaya muara.

Pun, tercatat ada lebih dari 200 jenis burung yang hidup di wilayah Taman Nasional Tanjung Puting. Bahkan salah satu spesies burung yang termasuk ke dalam 20 jenis burung langka di dunia, yaitu sandang lawe (Ciconia stormi).

Itulah sebab, ada banyak sekali kegiatan dan destinasi wisata yang dapat dilakukan dan dikunjungi di Taman Nasional Tanjung Puting. Kegiatan tersebut juga beragam dari sekadar menikmati kekayaan alam sampai melakukan aktivitas penelitian.

Demikian soal Taman Nasional Tanjung Puting yang berada di Kalimantan Tengah. Sebuah kawasan yang menjadi surga bagi flora dan fauna, tidak sekadar orangutan semata. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment