Menikmati Suasana di Patung Ikan Jelawat Sampit, Ikon Wisata di Tepi Sungai Mentaya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Setiap kota biasanya memiliki ikon wisata, begitu juga Sampit. Ibukota Kotawaringin Timur ini memiliki bangunan menawan di tepi Sungai Mentaya, namanya Patung Ikan Jelawat.

Persis namanya, ikon wisata Sampit ini mengandalkan patung ikan yang besar. Adalah Patung Ikan Jelawat yang dimaksud, jenis ikan yang memang hidup di Sungai Mentaya.

Selain menjadi kebanggaan Sampit, ikon wisata Patung Ikan Jelawat di sisi Sungai Mentaya ini menjadi destinasi favotir warga. Pemandangannya indah pun fasilitasnya mumpuni.

Melansir jelajahwisatakotim.com dan travelspromo.com, Senin (18/9/2023), destinasi ini letaknya cukup strategis, tepatnya di antara Pusat Perbelanjaan Mentaya, Sungai Mentaya, dan Pelabuhan Sampit.

Obyek wisata yang dibangun di bantaran Sungai Mentaya ini memang sangat digemari masyarakat. Di tengahnya berdiri Patung Ikan Jelawat yang berukuran besar dan menghadap ke Sungai Mentaya.

Jelawat merupakan ikan yang menjadi ciri khas daerah Sungai Mentaya. Populasinya banyak ditemukan di Sungai Mentaya, daerah Sampit, dan sekitarnya.

Karena itulah, Patung Ikan Jelawat ini menjadi salah satu ikon khas Kota Sampit. Dibangun menghadap ke Sungai Mentaya dengan mulut yang menyemburkan air.

Warga yang melakukan perjalanan trans Kalimantan juga seringkali sengaja singgah di sini. Pengunjung pun hampir tak pernah lupa untuk berfoto bersama patung ikonik Kabupaten Kotawaringin Timur tersebut.

Di salah satu sisi tempat disediakan beberapa bangku taman yang bebas dimanfaatkan pengunjung. Beberapa warga yang berkunjung untuk bersantai juga seringkali memilih duduk di dekat patung.

Tempat yang luas dan lapang seringkali membuat anak-anak senang berlari-lari. Tak sedikit pula pengunjung yang memilih berdiri dekat pagar pembatas untuk menikmati sungai dan kapal yang berlabuh.

Tempat wisata ini bersebelahan dengan Pelabuhan Sampit yang terlihat sibuk setiap hari. Aktivitas yang dilakukan di pelabuhan, banyak kapal-kapal besar pengangkut barang dan penumpang yang melintas, adalah kelebihan lainnya.

Sore hari atau menjelang malam menjadi pilihan waktu yang bagus untuk berkunjung. Karena saat itu matahari tidak terlalu terik dan angin sore berhembus menyejukkan.

Suara deburan dan aliran air Sungai Mentaya seperti menjadi alunan musik alami. Suasananya seolah mengundang pengunjung yang ingin sekedar melepas penat setelah beraktivitas seharian.

Pun, di sekitar Wisata Ikon Jelawat dan Sungai Mentaya terdapat wisata susur sungai. Susur sungai ini sangat diminati oleh wisatawan lokal maupun luar daerah.

Transportasi yang digunakan yaitu perahu bermotor yang disebut klotok dan bisa dinaiki sampai sepuluh orang. Klotok yang digunakan menyusur sungai itu diperindah dengan cat warna-warni juga beberapa hiasan.

Rute susur sungai Mentaya ini dimulai dari Dermaga Habaring Burung. Selanjutnya menyusuri bantaran sungai sampai ujung landasan Bandara Haji Asan Sampit Kecamatan Baamang.

Kemudian berbalik menyeberang menyusuri bantaran Kecamatan Seranau menuju pabrik karet PT Sampit. Setelah melewati pabrik di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang kembali ke Dermaga Habaring Burung.

Perjalanan susur sungai ini memakan waktu dari 30 hingga 60 menit. Waktu yang dihabiskan tergantung lama dan jauhnya rute yang dilalui.

Di jalan menuju Wisata Ikon Jelawat juga disediakan jalur bagi pengguna kursi roda. Tersedia toilet umum dan juga masjid untuk pengunjung yang hendak beribadah.

Di dekat kawasan wisata ini terdapat Pusat Perbelanjaan Mentaya. Di sana menjual berbagai kebutuhan pokok warga Sampit dari makanan, pakaian, hingga pernak-pernik.

Secara administrasi, obyek wisata ini terletak di Mentawa Baru Hulu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur. Dan, diresmikan pada 21 Februari 2015 oleh bupati setempat.

Demikian soal ikon wisata yang ada di Kota Sampit, Patung Ikan Jelawat yang berada di tepi SUngai Mentaya. Semoga bermanfaat. (Adelina)

Leave a comment