Pengamat Minta Polisi Proses Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Oknum PPPK

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Pengamat Hukum Universitas Panca Bhakti Pontianak, Herman Hofi Munawar meminta kepolisian memproses laporan kasus dugaan pelecahan seksual yang diduga dilakukan oknum PPPK berinisal AD yang bertugas di salah satu instansi pemerintah di Kota Pontianak.

Apalagi, kasus ini sudah viral di media sosial. Terduga pelaku sendiri dilaporkan merupakan Warga Kubu Raya.

Kasus ini kabarnya sudah dilaporkan ke polisi, namun penanganannya disebut akan panjang karena lokasi kejadian perkara di Papua.

"Sebenarnya tidak panjang. Apalagi pelakunya sudah ada, dan korbannya ada, bukti sudah ada tinggal diuji saja, tak perlu harus Papua sana," kata Herman Hofi Munawar kepada insidepontianak.com, Senin (28/8/2023).

Menurut Herman, korban hanya perlu membuat laporan polisi saja. Sebab, kasus tersebut merupakan delik aduan. Harus korban sendiri yang jadi pelapor.

"Jika sudah ada laporan tinggal melakukan uji forensik terhadap video yang beredar. Ini untuk dipastikan apakah video tersebut benar atau tidak. Di samping itu, melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku. Jadi tak panjang saya kira," terangnya.

Sementara itu terkait statusnya yang merupakan pegawai pemerintah, Menurut Herman, Kepala instansi terkait belum bisa bertindak.

Sebab, ada azas pra duga tak bersalah yang mesti di kedepankan. Untuk itu, proses hukum harus dilakukan kepolisian terlebih dulu.

"Pimpinannya belum bisa mengambil sikap, kecuali sudah ada penetapan tersangka, kalau PNS sanksinya dipecat," pungkasnya.

Kronologi kejadian

Diberitakan sebelumnya, viral postingan di media sosial aksi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang oknum pegawai PPPK.

Di Postingan itu disebutkan, oknum pegawai PPPK itu berinisial AD. Bekerja di salah satu instansi Pemerintah di Kota Pontianak.

Dalam postingan yang beredar di media sosial, AD disebutkan merupakan mantan Ketua BEM salah satu Universitas di Kendari.

Disebutkan pula, kejadian pelecehan yang diduga dilakukan AD terjadi di Distrik Kwoor, Papua Barat, saat ia dan korban sama-sama menjadi peserta Nusantara Sehat.

Dari postingan yang beredar, AD disebutkan merekam korban tengah mandi tanpa busana dengan memasang kamera tersembunyi.

Video tak senonoh itu pun disebar dengan caption tak pantas. Akibat perbuatan itu, korban stres karena malu. Sebab, wajahnya terpapang.

Kasus ini sempat dilaporkan korban ke polisi. Namun, polisi menyebut perlu proses panjang karena lokasi kejadian itu di Papua dan korban sudah di Pontianak.

Hingga berita ini diturunkan Insidepontianak.com masih berupaya mengkonfirmasi pihak KKP Pontianak dan Polresta Pontianak Kota terkait kasus ini. (Andi)***

Leave a comment