Penyanyi Andrigo Diduga Tak Akui Sulthan Sebagai Anak Kandungnya, Kontak Langsung Diblokir: Assalamualaikum, Ini Sulthan Pa!

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Penyanyi Andrigo jadi sorotan publik, karena diduga tak mengakui Sulthan, 10 tahun, sebagai anak kandungnya. Andrigo, penyanyi asal Riau yang berada di bawah naungan label Nagaswara ini bahkan dianggap tak memiliki hati karena memblokir nomor kontak Sulthan yang diduga merupakan anak kandungnya, ketika disapa dengan sebutan papa. Kolom komentar di laman Instagram Andrigo pun banjir hujatan netizen, apalagi penyanyi bernama lengkap Andrigo Indra Kurniawan ini mengaku Sulthan bukan anak kandungnya, dan dia tak pernah menikah dengan Tuty, ibunya Sulthan. Di media sosial, beredar curhatan Sulthan, bocah yang masih duduk di kelas 4 SD ini tentang Andrigo. Katanya dia ingin jadi artis agar sang ayah mau mengakuinya sebagai anak. "Mungkin karena aku bukan siapa-siapa, jadi ayah tidak mau mengakui aku, kalau terkenal mungkin baru diakui," kata Sulthan, melansir podcast Curhat Bang di YouTube Denny Sumargo, Rabu (16/8/2023). Diungkapkan Sulthan, adalah keluarga dari ibunya yang pertama kali memberitahu kepadanya, bahwa Andrigo adalah ayah kandungnya. "Tapi saat aku kirim pesan ke papa, nomor aku langung diblokir. "Assalamualaikum, ini Sulthan Pa." dibaca sama papa, tapi setelah itu langsung diblokir," cerita Sulthan. Sulthan bilang dia hanya ingin bertemu dengan ayahnya itu, kemudian memeluknya sekali saja. Diceritakan Tuty, ibu Sulthan, mulanya Tuty bertemu dengan Andrigo di kediaman Farhat Abbas, keduanya memiliki minat yang sama, yakni menyanyi. Pun kedatangan mereka menemui pengacara itu karena tujuan yang sama, agar bisa dibantu untuk mengorbitkan lagu yang mereka punya. Singkat cerita, dari pertemuan itu, Tuty dan Andrigo saling terpikat. Semula dekat sebagai teman hingga akhirnya menjadi mesra. Keduanya pun berpacaran. Meskipun Tuty seorang janda 2 anak, namun keseriusan Andrigo tampak pada sikap-sikapnya yang dianggap Tuty seorang pria yang gentle. "Dia ajak saya ke Riau untuk menemui keluarganya, saya diperkenalkan dengan keluarganya, dan keluarganya menyambut saya dengan sangat baik," cerita Tuty kepada Denny Sumargo. Bukan itu saja, semasa berpacaran, Andrigo bahkan memberikan bulat-bulat honor nyanyi yang didapatkannya dari panggung ke panggung. "Saya tidak memiliki pikiran sedikitpun jika dia hanya seorang pria yang iseng, saya percaya dia adalah pria yang bertanggung jawab," sebut Tuty yang berprofesi sebagai PNS ini. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah secara siri. Namun ini pula awal mula yang menjadi penyebab retaknya hubungan mereka. Setelah menikah siri, mereka tinggal di kediaman keluarga Tuty, namun masalah datang silih berganti, mulai dari sikap Tuty yang temperamen karena faktor bawaan atas kehamilannya, dan Andrigo yang gegar budaya. "Kebiasaan di masyarakat sini kan kalau dipanggil tidak dengar atau tidak menyahuti, maka akan menepok bahu orang yang kita panggi, dan itu dia tidak terima saat itu terjadi sama dia. Katanya menepuk bahu tiba-tiba itu tidak boleh, disitulah Andrigo menunjukkan sikap temperamennya," ungkap Tuty. Jadi saat itu memang situasi menjadi kacau, sambung Tuty, karena dia sendiri pun begitu, karena bawaan hamil, dia jadi temperamen, sering marah, sering cemburu, tidak suka Andrigo bicara dengan orang lain, sehingga saat di kediaman keluarga Tuty, Andrigo lebih sering berada di dalam kamar, ketimbang di luar. Sampai akhirnya Andrigo pergi meninggalkan Tuty. Begitupun Tuty menghampiri Andrigo ke Jakarta, dan saat itu diakuinya permasalahan yang terjadi sebelumnya sudah selesai, sudah baik-baik saja. "Saya sudah tak ingat lagi, karena saat itu hanya mau melanjutkan saja apa yang sudah diputuskan ya pernikah siri ini, sebagai pasangan suami istri," bilang Tuty. Namun suatu hari, Andrigo permisi kepada Tuty, dia ingin kembali ke Riau karena alasan mengurus partai. "Dia izin baik-baik, dan saya izinkan. Semua berjalan mulus, dan kabar terakhir yang saya terima, Andrigo bilang dia sudah berada di bandara, namun itu juga yang jadi pesan terakhirnya, karena setelah itu saya kehilangan komunikasi," beber Tuty. Andrigo tak lagi bisa dihubungi, nomornya sudah tak bisa dihubungi, dan Tuty terus berusaha mencari kabar tentang Andrigo. Bahkan bertanya kepada keluarga Andrigo di Riau, namun nihil. Usahanya sia-sia, Tuty pun menyerah. "Saya melahirkan anak saya ini sendirian, tanpa didampingi oleh ayahnya, orang-orang mecibir saya, karena hamil tanpa suami, dan melahirkan tanpa ada suami," aku Tuty. Keadaan itu juga sama di kampungnya, dia dicibir oleh para tetangga, juga rekan kerja di kantornya. Karena itu Tuty memutuskan mutasi kerja ke Jakarta. Terlepas itu semua, diungkapkan Tuty, apa yang dia lakukan saat ini, mengungkapkan cerita yang sebenarnya merupakan aibnya ini ke publik hanya bertujuan untuk kebenaran saja, bukan mencari pembenaran. Apalagi untuk menunjuk siapa yang salah dan siapa yang benar. (Adelina). ***

Leave a comment