Video Pemukulan Siswa SMAN 1 Bakti Pidie Aceh Viral, Kepsek: Hanya Buat Konten Saja

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Sebuah aksi pemukulan sesama siswa SMAN 1 Bakti Pidie, Aceh viral di media sosial. Rekaman tentang kekerasan yang dialami oleh salah satu siswa SMAN 1 Bakti Pidie, Aceh ini menuai kontroversi. Mulanya, netizen banyak yang menaruh simpati di kolom komentar pengunggah. Tatkala viral, video pemukulan siswa SMAN 1 Bakti Pidie, Aceh ini menarik beberapa perhatian kalangan. Hingga akhirnya, Kepala Sekolah yang bersangkutan membuka suara. Sebelumnya beredar, sebuah rekaman yang menunjukkan aksi kekerasan di sebuah ruang kelas. Terlihat dua siswa memukuli salah seorang temannya tatkala jam istirahat berlangsung. Tindakan brutal tersebut direkam oleh salah satu temannya yang lain. Video ini lantas diunggah ke media sosial, serta menarik empati warganet. Video yang berdurasi 29 detik ini bisa ditemui pada akun Twitter @Aceh. Akun ini mengunggahnya pada Selasa (8/8) kemarin lusa. "Pemukulan terhadap siswa oleh 2 rekan siswa sekolah secara brutal di ruang kelas SMAN 1 Sakti Pidie pada 5 Agustus saat jam istirahat. Pelaku harus diproses hukum; dan keluarga harus bertanggung jawab. Tidak boleh terulang di Aceh!," tulis akun Twitter @Aceh. Di dalam rekaman yang dilihat langsung tim Insidepontianak, Kamis (10/8), terlihat salah satu temannya bertugas menahan korban agar tidak melawan dengan merangkul bagian leher dan tengkuk korban. Sedangkan teman lainnya menghujani korban dengan ragam pukulan ke arah wajah. Tak bisa berkutik, korban hanya berusaha menutupi mukanya dengan kedua telapak tangan. Tidak hanya berhenti di situ saja, kemudian giliran kawannya yang memegangi korban memberikan pukulan pada area belakang leher. Meski situasi kelas ramai, siswa lain yang berada di lokasi tidak ikut melerai. Akan tetapi, mereka melihat aksi ketiga remaja tersebut. Netizen yang mengetahui tindakan kekerasan dalam kelas ini, kemudian mengutuk aksi dan perbuatan para rekan korban. "Ini sih masuknya udah bukan lagi bullyan, tapi kriminal," tulis akun @gilangTsubekti. "Garang di sekolah.. di ciduk nangis panggil mamak," timpal akun @Ikhsanamakoe. "Para siswa bertujuan untuk belajar..bukan untuk beradu otot di sekolah. Pihak sekolah dan petugas piket sekolah harus memeriksa seluruh ruangan kelas dan kalau bisa diberi CCTV setiap titik ruang sekolah. Masa depan masih jauh..pikirkanlah..," bunyi komentar akun A5man15. Usut punya usut, video yang mengandung kekerasan itu rupanya hanya berupa perbuatan iseng belaka. Kepala Sekolah SMAN 1 Bakti Pidie, Muslem membenarkan bahwa para pelaku dan korban merupakan anak didiknya. Tindakan brutal di dalam kelas ini terjadi pada Sabtu (5/8) lalu. Akan tetapi, Muslem menjelaskan bahwa perbuatan ketiga pelaku di dalam video diduga ada unsur kesengajaan. "Setelah kami periksa, pelaku dan korban, ada unsur sengaja membuat video mereka berkelahi," kata Muslem, Kamis (10/8). Kepsek SMAN 1 Bakti ini juga menjabarkan, korban memang berniat meminta salah satu temannya yang lain memvideokan perbuatan tersebut. "Mereka meminta temannya untuk memvideokan ketika kekerasan itu dilakukan. Ini dibuktikan dari isi chat korban dengan temannya sehari sebelum pembuatan konten tersebut. Konten ini dibuat oleh sesama teman kelas dan selama ini memang menjalin hubungan yang baik," katanya. Meski diawali dengan niat pembuatan konten, rupanya korban tidak menyangka perlakuan temannya yang bertugas memukul dilandasi dengan emosi. "Tapi di luar perkiraan si korban, yang terjadi bukan satu lawan satu. Ada unsur seperti itu (berdasarkan emosi yang memuncak dari teman yang bertugas memukul)," tambahnya. Kini, pihaknya telah memanggil semua orang tua yang ada di dalam video. Dia menjelaskan, pihaknya melakukan hal itu agar mendapat keterangan mendalam dari para wali murid yang bersangkutan. Bahkan, pihak sekolah juga ikut mengantarkan korban agar menjalani pemeriksaan visum di rumah sakit, pada Selasa (8/8). Laporan rontgen yang didapat, korban hanya mengalami luka ringan saja. "Kami bawa siswa yang kenak pukul untuk visum dan rontgen, hasilnya tidak ada masalah dengan kesehatan siswa," kata dia. Setelah mendapat keterangan Kepsek SMAN 1 Bakti Pidie, Aceh, banyak netizen yang merasa kecewa dan menyayangkan tindakan ketiga pelaku. (Dzikrullah) ***

Leave a comment